Perjalanan Spiritual Ragnar Oratmangoen, Jadi Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Mualaf hingga Junjung Tinggi Kemanusiaan
- Instagram/@0ratmangoen
tvOnenews.com - Ragnar Oratmangoen merupakan salah satu pemain diaspora Timnas Indonesia yang senang berbagi kisah perjalanan spiritual menjadi seorang mualaf.
Kisah perjalanan mualaf Ragnar Oratmangoen menjadikan winger Timnas Indonesia itu mempunyai jiwa kemanusiaan yang begitu tinggi sebagai Muslim taat kepada agama Islam.
Ragnar Oratmangoen membagikan kisah spiritualnya memutuskan mualaf semasa baru membela Timnas Indonesia.
Pada 2024 lalu, Ragnar Oratmangoen menjalani debutnya membela Timnas Indonesia sebagai tim kebanggaan negara leluhur anggota keluarganya berdarah keturunan dari Maluku.
Ragnar Oratmangoen mempunyai catatan terbaik ketika debut memperkuat Timnas Indonesia yang berkontribusi penuh mencetak gol saat melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
- AFC
Di era pelatih Shin Tae-yong, Ragnar Oratmangoen bahkan menjadi winger pilihan terbaik pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Terkini, Ragnar Oratmangoen juga masih mendapat kepercayaan penuh dari pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dan jajaran yang menggantikan peran Shin Tae-yong.
Tak hanya itu, kepiawaian terbaik Ragnar Oratmangoen tidak hanya di Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi andalan di klub FCV Dender yang berlaga di Liga Belgia.
Di balik kesuksesan menjadi pemain sepak bola profesional, hal ini tidak lepas dari kisah perjalanan spiritual Ragnar Oratmangoen.
Kisah Mualaf Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen
- YouTube
Dalam suatu kesempatan di Jakarta Pusat pada 2024, Ragnar Oratmangoen menjelaskan kalau dirinya bukan berasal dari keluarga yang menyentuh agama Islam.
Ragnar kecil menjadi penganut agama Kristen, sebagaimana mengikuti kepercayaan keluarga besarnya menjadi umat Kristiani.
Seiring berjalannya waktu, Ragnar Oratmangoen mulai mengenali agama Islam semasa mengikuti kegiatan pelatihan di salah satu akademi sepak bola saat menginjak usia 14 tahun.
Di dalam akademi sepak bola tersebut, Ragnar remaja akhirnya memiliki seorang teman dan hidup di tengah lingkungan menganut agama Islam.
Pada momen inilah, Ragnar remaja dan sahabatnya sering melakukan pertukaran pikiran, terkhusus dalam pembahasan tentang keyakinan agama Kristen dan Islam.
Wak Haji Ragnar Oratmangoen sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, ia juga memberikan pertanyaan tersirat untuk mengetahui agama Islam.
Load more