Perjalanan Spiritual Ragnar Oratmangoen, Jadi Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Mualaf hingga Junjung Tinggi Kemanusiaan
- Instagram/@0ratmangoen
Sahabatnya bisa memberikan jawaban yang logis dan terukur kalau agama Islam memberikan kenyamanan dan kedamaian hati yang bertugas menyembah kepada Allah SWT.
Mulai dari momen inilah, Ragnar Oratmangoen bahkan sering mendapat ajakan dari temannya pergi ke masjid untuk menemani ibadah, meski hanya sebatas di pelataran masjid.
Titik hidayah menjemput agama Islam mulai mendekati Ragnar Oratmangoen. Penyerang FCV Dender itu semakin intens bertukar pikiran soal keyakinan hingga resmi bersyahadat pada usia 15 tahun.
"Teman saya sering mengajak ke masjid. Mereka mengajarkan saya soal Tuhan dan bagaimana agama ini bisa membantu dalam hidup. Itu menyentuh saya dan akhirnya memutuskan untuk menjadi Muslim," kata Ragnar Oratmangoen dikutip tvOnenews.com, Sabtu (3/5/2025).
Ragnar Oratmangoen Bandingkan Kondisi Islam di Eropa dan Indonesia
Ragnar Oratmangoen sangat bersyukur pihak keluarga mempersilakan dirinya memeluk agama Islam. Sebab, hal ini tak lepas dari kultur di Belanda yang menjaga privasi soal kepercayaan agama.
Wak Haji mengaku dalam menjalankan kebutuhan spiritual di Eropa sangat sulit. Sebaliknya, ia sangat terkesima dengan Indonesia yang sangat melekat dengan kultur agama Islam.
Kultur Islam yang sulit lepas dari masyarakat Indonesia menjadikan salah satu penyebab utama Ragnar Oratmangoen mantap memilih sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dan bisa membela Timnas Indonesia.
"Buat saya hal ini sangat penting, karena Islam merupakan bagian terbesar dalam hidup saya. Itu juga yang membuat saya sudah merasa menjadi bagian dari Indonesia dan masyarakatnya," ngaku Ragnar dikutip dari Kita Garuda.
"Saya sudah mengetahui seperti apa kehidupan orang-orang yang beragama Islam. Hal ini berbeda dengan di Belanda, jadi saya bahagia bisa menjadi bagian dari salah satu negara Muslim terbesar," lanjut dia menegaskan.
Bahagia Penuhi Ibadah Berkat Nuansa Islam di Indonesia
Ragnar Oratmangoen juga tidak bisa berkata-kata lagi di setiap momen, ia selalu mendengar lantunan indah muadzin menggetarkan adzan di Jakarta dan seluruh wilayah Indonesia.
"Saya pertama kali mendengarnya (adzan) saat di tempat latihan. Saya mendengar adzan saat latihan dan menurut saya itu indah sekali. Saya senang bisa mendengar adzan dan merasakan suasana ini," ucapnya.
Load more