Bicara Makna Halal Bihalal, Kata Ustaz Adi Hidayat: Pembaharuan yang Keruh Jadi Jernih
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Sidoarjo, tvOnenews.com - Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan apa saja makna dari Halal Bihalal.
Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa, halal bihalal tidak hanya menjadi tradisi belaka di Indonesia, tetapi juga kembali menciptakan fitrah manusia yang kusut menjadi jernih.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan esensi dari halal bihalal saat menghadiri acara Halal Bihalal Muhammadiyah Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Sabtu (26/4/2025).
"Dalam bahasa Arab, ketika benang kusut diurai hingga lurus, disebut hill al-ahbal halalan. Air keruh yang disaring hingga jernih disebut hill al-ma’ halalan," ujar Ustaz Adi Hidayat dalam keterangan resminya dikutip dari Muhammadiyah, Minggu (27/4/2025).
"Begitu pula, ketika hubungan sosial yang keruh diurai hingga nyaman dan bening, disebut hill al-musykilah halalan," tambahnya.
UAH sapaan akrabnya, mengambil makna dari halal bihalal dari rujukan kitab Mughni al-Labib 'an Kutub al-A'arib oleh Ibn Hisyam al-Anshari.
Lebih lanjut, Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengatakan tiga dimensi kehidupan manusia memiliki hubungannya dengan konsep dari halal bihalal.
Tiga dimensi ini, kata Ustaz Adi Hidayat, di antaranya fisikal, intelektual, dan spiritual. Ia mengambil kata halal telah tercantum sebanyak 55 kali di dalam Kitab Suci Al-Quran.
"Halal Bihalal adalah implementasi nilai Al-Qur’an untuk mengurai kekusutan hubungan sosial, intelektual, dan spiritual, sehingga kita kembali pada fitrah yang lurus, sebagaimana tujuan Idul Fitri," jelasnya.
Pendakwah karismatik kelahiran asal Pandeglang, Banten itu menyinggung bagaimana bulan suci Ramadhan bisa menciptakan kepelatihan pada diri manusia agar tidak kusut.
Ia melanjutkan bahwa, kekusutan ini bisa berasal dari dampak hawa nafsu, penyimpangan intelektual, bahkan terlibat dalam konflik sosial.
Oleh karena itu, kebutuhan halal bihalal sangat penting membuat hubungan kembali harmonis, terutama pada antarumat beragama.
"Hari ini, 27 Syawal, kita cek kembali, apakah fitrah kita masih terjaga setelah Ramadhan? Halal Bihalal adalah cara memastikan hubungan kita lurus, bebas dari kekusutan, dan siap menyulam kebaikan berikutnya," bebernya.
Load more