Tak Tahan Lagi Calon Pemain Naturalisasi ini Batal Masuk Timnas, Akui 'Dizalimi': Tidak Profesional!
- Instagram Djenna de Jong
Atas kasus ini, Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengatakan, menduga bahwa kekecewaan Djenna de Jong muncul karena namanya tidak termasuk dalam daftar pemain yang akan diproses naturalisasi lebih lanjut.
Ia menegaskan dalam proses naturalisasi pemain keturunan baru bisa dijalankan. Apabila PSSI mendapat rekomendasi dari pelatih Timnas.
"Ini bermula dari permasalahan pemain yang mau diproses naturalisasi. Namanya gak masuk, dan setelah kita cek, pemain ini intinya, jika mau diproses (naturalisasi) harus ada rekomendasi dari pelatih. Ketika gak ada rekomendasi pelatih, ya, gak bisa kita proses," kata Arya melalui Instagram pribadinya, dikutip Kamis, 24 April 2025.
"Mungkin itu yang menyebabkan Djenna jadi gimana gitu… Tapi ya, kita kan punya prinsip, semua pemain yang akan diproses, harus rekomendasi pelatih dan pelatih pasti punya pertimbangan-pertimbangan tertentu," sambungnya.
Pandangan Islam soal Zalim atau Dizalimi
Apabila melihat kasus di atas, Pemain asal Belanda itu merasa tidak diperlukan tidak adil 'dizalimi'.
Dalam Islam "dizalimi" dalam bahasa Arab: مظلوم, muzlūm, berarti mengalami perlakuan tidak adil, aniaya, atau penindasan. Orang yang dizalimi adalah orang yang hak-haknya dilanggar atau disalahgunakan oleh orang lain.
Sehingga istilah, orang Dzalim bermakna Orang yang berbuat zalim disebut "dzalim" (ظالم).
Sementara orang yang Dzalimi: Orang yang menjadi korban dari kezaliman disebut "dizalimi" (مظلوم).
Mengutip dalam laman NU Online, disampaikan Allah swt dalam Al-Qur’an memberikan peringatan sangat tegas perihal larangan berbuat zalim, dan ancamannya, orang-orang yang berbuat zalim tidak hanya mendapatkan dosa namun juga mendapatkan laknat dari Allah dan siksa yang pedih dalam neraka.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Hud, yaitu:
أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
Artinya, “Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) kepada orang yang zalim.” (QS Al-Hud [11]: 18).(klw)
Load more