Terkait Kasus Gus Fuad Plered dan Guru Tua Tak Kunjung Selesai, PB Alkhairaat Harap Jangan Disangkutkan Isu Lain
- ANTARA
Palu, tvOnenews.com - Pengurus Besar (PB) Alkhairaat berharap kasus dugaan penghinaan Gus Fuad Plered terhadap Habib Idrus bin Salim Aljufri alias Guru Tua tidak merebak ke mana-mana.
Sekjen PB Alkhairaat Djamaluddin Mariadjang menyampaikan bahwa, isu Guru Tua hanya cukup fokus kepada dugaan ujaran kebencian dilontarkan oleh Gus Fuad Plered.
PB Alkhairaat Minta Fokus Kasus Guru Tua dan Gus Fuad Plered
- ANTARA/Fauzi Lamboka
"Jangan sampai aksi itu menyerang kelompok atau golongan lain," ujar Djamaluddin Mariadjang dalam keterangannya di Palu dikutip, Selasa (15/4/2025).
Djamaluddin mengatakan, jika ada pihak lain yang mendukung sangat dipersilakan, dengan catatan tidak mengaitkan terhadap isu-isu yang tak bersangkutan dengan kasus Guru Tua dan Gus Fuad Plered.
"Jika ada organisasi atau individu lain yang menyampaikan simpati atau melakukan aksi, itu tidak mengapa," tutur dia.
Lebih lanjut, Djamaluddin mewakili Alkhairaat menganggap bahwa kasus tersebut diserahkan sepenuhnya melalui jalur hukum demi menjaga kedamaian di antara umat Muslim Indonesia.
Menurutnya, jalur resmi sebagai langkah terbaik agar kasus Guru Tua dan Gus Fuad Plered tidak menjadi konflik sosial.
"Stabilitas adalah prioritas kami. Maka salah satu tuntutan kami adalah tangkap pelaku penghinaan terhadap Guru Tua. Adili dia," jelasnya.
Ia menerangkan bahwa, Alkhairaat sudah berumur 96 tahun dan tetap berpegang teguh menjunjung perdamaian, tanpa menciptakan perpecahan antarumat beragama.
Kehadiran Alkhairaat demi memperkokoh persatuan dan stabilitas. Hal ini membuat jemaah Akhairaat semakin bertambah dan kini berjumlah 21 masyarakat Indonesia.
"Kami tegaskan, Alkhairaat tidak bertanggung jawab atas pernyataan yang keluar dari luar jalur resmi. Pernyataan resmi hanya dari PB Alkhairaat," tandasnya.
Sebelumnya, kasus dugaan Fuad Plered diduga menghina Guru Tua mendadak viral di media sosial, perkara melontarkan ucapan "pengkhianat dan monyet".
Ucapan tersebut berlangsung saat Fuad Plered berdiskusi dalam sebuah konten YouTube miliknya. Dugaan penghinaan itu meragukan soal status kewarganegaraan Guru Tua sejak diusulkan pada 2006.
Load more