Teks Khutbah Jumat pada 11 April 2025: Gemar Berhutang Silaturahmi Bisa Putus?
- dok.ilustrasi iStock
Tidak lupa kita panjatkan puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan berbagai macam nikmat kepada kita semua, sehingga kebutuhan kita senantiasa terpenuhi.
Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan buat junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang mengibarkan panji-panji Islam, sehingga lezatnya iman dapat kita rasakan bersama. Begitu pula kepada para sahabat, tabi’in dan para ulama yang senantiasa semangat meneruskan perjuangan beliau, semoga Allah menjadikan surga-Nya sebagai imbalan mereka.
Kemudian dari itu, tidak lupa selalu tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebab hanya dengan takwa-lah, kita bisa menjadi orang-orang yang beruntung.
Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 189:
وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: “Dan bertakwalah kepada Allah, niscaya kamu beruntung.”
Apa Itu Utang?
Secara umum utang-piutang merupakan salah satu pemutus silaturahmi paling tajam dalam kehidupan manusia. Ini kerap kali terjadi.
Dengannya, saudara bisa berubah jadi musuh, kawan bisa jadi lawan. Bahkan, sahabat seperjuangan pun bisa menjadi sosok yang gemar fitnah dan senang menjelek-jelekkan, sebab hanya karena persoalan harta yang tak kunjung tertuntaskan.
Maka tidak heran, persoalan kebiasaan buruk ini dalam Islam memberikan perhatian besar terhadap urusan utang-piutang. Sebagaimana Allah SWT secara eksplisit menurunkan pedoman detail yang membahas masalah ini. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 282 diterangkan:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِۖ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ اَنْ يَّكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللّٰهُ فَلْيَكْتُبْۚ وَلْيُمْلِلِ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔاۗ
Load more