Berkaca dari Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tanpa Izin Ditegur Dedi Mulyadi, Ingatkan Pandangan Buya Yahya soal Janji Politik
- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira & Istimewa
tvOnenews.com - Kabar Bupati Indramayu, Lucky Hakim liburan ke Jepang tanpa izin setelah disorot Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akhir-akhir ini mencuri perhatian publik.
Lucky Hakim berlibur ke Jepang bersama keluarganya secara diam-diam saat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.
Sebagai Bupati Indramayu, Lucky Hakim liburan ke Jepang dalam kondisi belum meminta izin ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Tindakan Lucky Hakim liburan ke luar negeri telah bertentangan dengan Pasal 76 ayat 1 UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Lucky Hakim Kena Tegur Dedi Mulyadi
- Instagram @dedimulyadi71
Perjalanan Lucky Hakim berkunjung ke luar negeri berujung ditegur oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Teguran Dedi Mulyadi kepada Lucky Hakim menggunakan cara sarkas dengan tulisan "Selamat berlibur Pak Lucky Hakim. Nanti kalau ke Jepang lagi, bilang dulu ya."
Dedi Mulyadi menyayangkan Lucky Hakim lebih memilih liburan ke Jepang ketimbang menjalankan tugasnya sebagai Bupati Indramayu saat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Lucky Hakim akhirnya dipanggil Kemendagri imbas liburan tanpa izin. Pada Lebaran 2025, ia seharusnya berada di Indramayu untuk melayani warganya.
Sementara, Lucky Hakim menyampaikan alasannya karena tidak mengetahui surat edaran mengenai pemimpin daerah dilarang bepergian saat Lebaran.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya mengungkap hasil pemeriksaan, Lucky Hakim dianggap tidak mengetahui terkait kunjungan ke luar negeri wajib mengantongi izin.
"Ada keterbatasan pemahaman, beliau tidak paham bahwa sekalipun masa cuti atau libur seorang kepala daerah itu harus mengajukan izin. Beliau tidak paham soal itu," ujar Bima Arya kepada awak media dikutip, Kamis (10/4/2025).
Isu Lucky Hakim tidak meminta izin dan berlibur ke Jepang diam-diam mengingatkan pandangan Buya Yahya terkait pemimpin saat memberikan janji politik.
Pandangan Buya Yahya soal Pemimpin Beri Janji Politik
- Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
Dalam suatu ceramahnya, Buya Yahya mendapat pertanyaan terkait pemimpin yang sempat menebar janji politik saat prosesi kampanye.
Seorang jemaahnya mengingatkan calon pemimpin tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik, apalagi wajib memenuhi janji saat berkampanye dalam pesta politik.
Sebagai pendakwah, Buya Yahya mendukung upaya jemaahnya yang berpesan kepada pemimpin itu agar mengemban tugasnya dengan bijak.
Menurut Buya Yahya, jika ada pemimpin yang selalu menyepelekan tugasnya, maka bisa menjadi musuh terkhusus di lingkungan wakil rakyat atau pemimpin itu sendiri.
"Karena seolah-olah mengatakan bahwasanya semua wakil rakyat punya prinsip kayak dia, setiap berjanji enggak usah dipenuhi biasa dalam politik, berarti (pemimpin dan wakil rakyat) jahat semuanya," ujar Buya Yahya dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.
"Bupati-bupati juga jelek semuanya, karena itu sudah politik 'boleh janji lalu ingkar janji'," sambung dia.
Berkaca dari Lucky Hakim ditegur Dedi Mulyadi, Buya Yahya menjelaskan sebagai seorang pemimpin harus bijak.
"Banyak tidak menyadari sebetulnya kalau dia merendahkan dirinya sendiri. Ini kan bahaya," tegas Buya Yahya.
"Akan tetapi, kalau Anda punya janji-janji, kalau belum tidak usah berhujah, cukup akan berusaha kalau bisa minta ke temannya tolong ingatin saya nanti akan saya penuhi janji saya," jelasnya.
Buya Yahya menganggap, kebiasaan seperti itu sangat rentan membohongi rakyatnya. Alhasil, statusnya sebagai pemimpin tidak mendapat kepercayaan positif dari warganya sendiri.
"Nanti pun pada akhirnya juga berbohong lagi, kenapa? Boleh dibohongi rakyat. Nanti akan saya beri ini tapi tidak dikasih, pengkhianat dan pembohong dia," tuturnya.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu menegaskan bahwa, kejujuran menjadi aspek terpenting bagi pemimpin, meskipun setiap orang memiliki keterbatasan masing-masing.
"Memang kita belum mampu itu tidak wajib kok, kalau Anda berjanji tentunya kaidahnya adalah jika ada kemampuan dan Anda berusaha dong," ucapnya.
Buya Yahya berharap jika ada orang yang ditugaskan misalnya sebagai bupati, apabila mengikuti kaidah berlaku maka akan dinobatkan pemimpin ahli surga.
(hap)
Load more