Habis Salat Langsung Mengusap Wajah dan Salaman, Memang Ada Dalil dan Hadisnya? Sebenarnya Kata Ustaz Khalid Basalamah...
- Tangkapan layar YouTube Khalid Basalamah Official
tvOnenews.com - Salah satu tradisi melekat di tengah umat Muslim di Indonesia setiap salat kebanyakan langsung mengusap wajah.
Tak hanya mengusap wajah, biasanya umat Muslim langsung melakukan salaman ke jemaah sebelahnya apabila salat sudah selesai.
Bagi mereka, mengusap wajah dan salaman memberikan makna yang baik jika dilakukan setelah salat, misalnya tetap menjaga silaturahmi dan menghasilkan pahala.
Banyak yang berpendapat kalau mengusap wajah dan salaman setelah salat telah didasari dalil Al-Quran maupun hadis riwayat Rasulullah SAW.
Akan tetapi, Ustaz Khalid Basaslamah mengingatkan, ketika ingin melaksanakan salat dan ibadah lainnya, sebaiknya wajib memahami betul tentang hukumnya agar tidak fatal.
Pertanyaannya, apakah ada dalil dan hadis riwayat mengenai setelah salat boleh mengusap wajah dan salaman? Simak penjelasannya di bawah ini!
Hukum Mengusap Wajah dan Salaman setelah Salat
- iStockPhoto
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Khalid Basalamah Official, Rabu (9/4/2025), Ustaz Khalid Basalamah menerangkan hukum setelah salat kerap kali bersalaman dan mengusap wajah.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan hukum terkait hal ini setelah memperoleh pertanyaan dari seorang jemaah dalam suatu ceramah.
Sebagai pendakwah, Ustaz Khalid Basalamah menyebutkan soal salaman dan mengusap wajah, hanya menjadi kebiasaan dan tradisi melekat di Indonesia.
"Semuanya enggak pernah ada tuntunan dari Nabi SAW, setelah salam mengusap wajah itu nggak ada dalilnya, satupun enggak ada hadisnya," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Ia menyampaikan, kalau di zaman Nabi sangat jarang, akan tetapi hal ini berbeda jika kondisi setelah salat yang sering dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia.
"Jadi enggak sama dengan habis berdoa usap wajah, enggak ada ini cuma tradisi kita saja," tegasnya.
Ustaz Khalid Basalamah kemudian menyinggung soal tradisi baik saat dan setelah salat, contohnya ketika seseorang mengangkat tangan hanya perkata doa qunut.
"Saya lihat ada tradisi banyak sekali di Indonesia yang dijadikan sebagai sebuah bawaan. Pada saat Qunut pun subuh membalik telapak tangan, saya enggak tahu kenapa," jelasnya.
Ustaz Khalid Basalamah memahami betul kalau tangan diangkat sebagai ciri-ciri orang berdoa dan meminta hajat kepada Allah SWT.
"Katanya karena ada doa di situ minta agar dijauhkan dari keburukan. Tidak pernah dari riwayat menjelaskan Nabi SAW yang membalik telapak tangan pada saat berdoa," terangnya.
Persoalan Nabi Muhammad SAW mengangkat tangan ketika berdoa kepada Allah SWT, menurut Ustaz Khalid Basalamah, memang telah dijelaskan melalui redaksi hadis riwayat Anas bin Malik RA.
Redaksi hadis riwayat dari Anas bin Malik RA melalui Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
"Aku pernah melihat Rasulullah SAW mengangkat dua tangan ke atas saat berdoa sehingga tampak warna keputih-putihan pada ketiak beliau."
Ustaz Khalid Basalamah mengambil acuan dari bunyi hadis riwayat tersebut. Artinya, tidak ada tangan yang diubah-ubah kecuali memang untuk berdoa.
"Tapi kalau di balik telapak tangan enggak ada, ini aneh-aneh. Jadi ini tidak pernah ada sunnahnya, termasuk tidak boleh bersalaman setelah salat kalau dijadwalkan," bebernya.
Ustaz Khalid menuturkan, kalau salaman ingin meninggalkan shaf tidak menjadi masalah apabila diwajibkan.
"Jadi dianggap enggak enak kalau nggak salaman gitu kan. Lain kalau habis salat memang kebetulan kita mau pamit, kemudian salaman," imbuhnya.
"Biasanya kan sudah jadi tradisi salaman, apalagi ditambah dengan membaca sholawat keliling-keliling, ini sama sekali nggak ada tuntunannya," lanjutnya.
Kendati demikian, Ustaz Khalid Basalamah tidak mempermasalahkan kalau ada yang sholawat setelah salat, walaupun memang tak ada tuntutannya dari ajaran Rasulullah SAW maupun dalam agama Islam.
"Hati-hati, jadi nggak boleh. Nggak bolehnya itu bukan karena shalawatnya atau salamannya tapi karena tidak pernah ada panduan dari kiai dan Nabi Muhammad SAW," tandasnya.
(adk/hap)
Load more