Khutbah Jumat Terbaru 4 April 2025: Puasa Syawal, Amalan Sederhana Mengundang Pahala Seluas Samudera
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Puasa Syawal menjadi amal ibadah sunnah yang menambah pahala sangat cocok menjadi bahan materi teks khutbah Jumat.
Puasa Syawal menunjukkan umat Muslim tetap melanjutkan spirit ibadah meskipun bulan Ramadhan telah berlalu. Melalui teks khutbah Jumat singkat ini akan menerangkan keutamaan dari amalan tersebut.
Teks khutbah Jumat ini merupakan materi terbaru yang dirangkum oleh tvOnenews.com. Khatib bisa menggunakan tema tentang puasa Syawal untuk pelaksanaan shalat Jumat, 4 April 2025.
Salah satu keutamaan dari puasa Syawal adalah mengundang pahala besar dan menuntun seseorang akan mendapat ganjaran berupa surga melalui pintu khusus Ar-Rayyan di akhirat kelak.
Maka dari itu, tvOnenews.com akan membagikan bahan materi teks khutbah Jumat terbaru namun bersifat singkat dengan tema bertajuk "Puasa Syawal, Amalan Sederhana Mengundang Pahala Seluas Samudera".
Teks Khutbah Jumat Tema Puasa Syawal, Amalan Sederhana Mengundang Pahala Seluas Samudera
- ANTARA/Yulius Satria Wijaya
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Hadirin yang berbahagia dan dirahmati Allah SWT
xاَللهُ أَكْبَرُ3،xاَللهُ أَكْبَرُ3،xاَللهُ أَكْبَرُ3
Pertama-tama, khatib akan menyampaikan marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah Maha Pemberi, Maha Penyayang, Maha Pemaaf kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita masuk dalam bagian golongan beriman setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
Dalam suasana Lebaran pada kesempatan kali ini, marilah kita juga senantiasa bersholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. Kehadiran beliau memperjuangkan agama Islam dan memberikan kebenaran agar terhindar dari kesesatan seperti di zaman Jahiliyah.
Sidang Jumat yang dikaruniai Allah
Bulan Ramadhan telah berlalu, namun semangat ibadah tidak boleh ikut pudar. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk terus meningkatkan ketakwaan, salah satunya dengan melaksanakan puasa Syawal.
Puasa Syawal merupakan amalan sunnah yang memiliki pahala besar, sebagaimana dalam redaksi hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa Ramadhan, lalu diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim)
Hadis riwayat ini menunjukkan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal bukan sekadar ibadah tambahan, melainkan bagian dari penyempurnaan amalan Ramadhan.
Dalam kesempatan ini, khatib akan membahas keutamaan, cara pelaksanaan, serta hikmah dari puasa Syawal yang sederhana namun berpahala luar biasa.
Pertama, mengenai keutamaan puasa Syawal yang memiliki beberapa kategori namun sangat bermanfaat untuk kita semua.
Hal yang pertama dari keutamaan puasa Syawal adalah menyempurnakan pahala puasa setahun. Dalam Islam, setiap kebaikan dilipatgandakan pahalanya.
Menurut konsep pahala, satu kebaikan dihitung sepuluh kali lipat, sehingga, jika seorang Muslim berpuasa 30 hari di bulan Ramadhan dan menambah enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.
Hal ini kebetulan menjadi penjelasan dalam hadis riwayat terkait pahala dari puasa Syawal, Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa Ramadhan sebanding dengan sepuluh bulan, dan puasa enam hari di bulan Syawal sebanding dengan dua bulan. Maka itu sama dengan berpuasa satu tahun penuh." (HR. Ibnu Majah)
Keutamaan puasa Syawal kedua menunjukkan tanda diterimanya puasa Ramadhan. Dengan melaksanakan amalan sunnah setelah ibadah wajib merupakan indikasi diterimanya ibadah tersebut.
Jika seorang Muslim benar-benar merasakan manfaat dan keberkahan Ramadhan, maka ia akan berusaha melanjutkan kebiasaan baik dengan berpuasa di bulan Syawal.
Keutamaan ketiga, yakni melatih konsistensi dalam ibadah. Ramadhan mengajarkan kesabaran dan pengendalian diri. Puasa Syawal menjadi sarana untuk mempertahankan kebiasaan baik, seperti menahan diri dari hawa nafsu, memperbanyak dzikir, dan menjaga hubungan dengan Allah SAW.
Sebagaimana dalam redaksi Surat Al-Hijr Ayat 99, Allah SWT berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ ࣖࣖ
Artinya: "Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu keyakinan (ajal)." (QS. Al-Hijr, 15:99)
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Khatib kemudian akan menerangkan bagaimana cara melaksanakan puasa Syawal agar tidak mengundang kekeliruan. Ada beberapa langkah menjadi tugas utama kita saat mengamalkan ibadah sunnah tersebut sebagai berikut:
1. Tidak Harus Berurutan
Puasa Syawal bisa berlangsung kapan saja selama masih berada di bulan Syawal, meskipun lebih utama secara berurutan setelah Hari Raya Idul Fitri, seseorang tetap bisa menjalankannya secara terpisah.
2. Boleh Digabung dengan Puasa Qadha
Ada perbedaan pendapat mengenai penggabungan niat puasa Syawal dengan puasa qadha Ramadhan yang masih membuat umat Muslim kebingungan.
Sebagian ulama membolehkan, dengan alasan bahwa satu ibadah dapat mencakup dua niat jika memiliki tujuan yang sama, yakni mendekatkan diri kepada Allah.
Namun, pilihan yang lebih utama adalah menyelesaikan qadha terlebih dahulu, lalu melaksanakan puasa Syawal secara terpisah.
Lantas, apa saja hikmah dan pesan spiritualitas dari puasa Syawal? Khatib akan menerangkan beberapa hal menjadi keuntungan setelah mengerjakan ibadah sunnah ini sebagai berikut:
1. Meningkatkan Ketakwaan dan Rasa Syukur
Dengan melanjutkan ibadah puasa, seorang Muslim menunjukkan rasa syukurnya atas nikmat dan kesempatan yang diberikan Allah.
2. Menanamkan Kebiasaan Baik
Puasa Syawal membantu seseorang tetap konsisten dalam ibadah setelah Ramadhan.
3. Mendapatkan Cinta Allah
Orang yang istiqamah dalam ibadah lebih dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala, sebagaimana dalam hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Menyambut Kehidupan Setelah Ramadhan dengan Semangat Ibadah
Puasa Syawal menjadi awal yang baik untuk menjalani bulan-bulan berikutnya dengan lebih taat kepada Allah.
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikianlah khutbah pertama dapat khatib sampaikan. Puasa Syawal adalah amalan ringan dengan pahala besar.
Selain melengkapi pahala puasa setahun penuh, puasa sunnah Syawal juga menjadi sarana melatih ketakwaan dan konsistensi dalam ibadah.
Oleh karena itu, jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas ini. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi kita semua dalam menjalankan ibadah ini.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Sumber Referensi: Quran Kementerian Agama RI, NU Online, Kitab Fiqih Sunnah oleh Sayyid Sabiq.
Load more