Kini Disorot Menghina Guru Tua, Gus Fuad Plered Ngaku Pernah Bertemu Abah Guru Sekumpul Setelah Wafat Lewat Mimpi
- Tangkapan layar YouTube Gus Fuad Channel
tvOnenews.com - KH Muhammad Fuad Riyadi alias Gus Fuad Plered mempunyai kisah bertemu dengan Abah Guru Sekumpul, selain bicara penghinaan terhadap Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua.
Kisah Gus Fuad Plered mengaku pernah melihat sosok Abah Guru Sekumpul patut menarik dibahas. Sebab, ia kini menjadi sorotan karena diduga menghina Guru Tua.
Publik khususnya umat Islam di wilayah Timur Indonesia belum lama ini menyoroti Gus Fuad Plered karena diduga telah menebar kebencian terhadap Guru Tua.
Kisah Gus Fuad Plered Menghina Guru Tua
- Kolase Media Alkhairaat & Instagram/@gusfuadplered
Penghinaan Gus Fuad Plered terhadap sosok Guru Tua sebagai ulama besar yang dicintai umat Islam di bagian wilayah Timur Indonesia bermula dari kecaman Pengurus Besar (PB) Alkhairaat.
Ketua Tim Hukum PB Alkhairaat, Asgar Bashir Khan sempat menyampaikan bahwa, pihaknya telah menemukan adanya dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Gus Fuad Plered kepada Guru Tua.
Asgar mengatakan, PB Alkhairaat mengecam keras terhadap Gus Fuad Plered. Sebab, Guru Tua merupakan pendiri Alkhairaat sekaligus ulama besar ternama di wilayah Timur Indonesia.
Kontroversi tersebut akibat sesi perbincangan atau diskusi melalui kanal YouTube milik Gus Fuad Plered. Namun, PB Alkhairaat menganggap konten tersebut tidak mencerminkan kebaikan.
Diskusi tersebut diduga adanya unsur penghinaan dan kata-kata kotor yang dilontarkan oleh Gus Fuad Plered, sebut saja "pengkhianat dan mony*t".
Video penghinaan dan ucapan kotor tersebut pun mendadak viral di media sosial. Gus Fuad Plered pun memberikan klarifikasi dan permohonan maaf ketika pernyataannya heboh.
"Merespons para kiai-kiai pendukung kajian tesis batalnya nasab Balawi dan pihak-pihak lain terkait yang memperkuat mempertanyakan pernyataan saya tentang pengusulan pahlawan nasional Guru Tua, Idrus bin Salim Al Jufri, di mana kiai-kiai mempertanyakan maksud pernyataan saya yang menyebut istilah monyet itu, saya perlu klarifikasi," ujar Gus Fuad Plered dikutip dari kanal YouTube Gus Fuad Channel, Rabu (2/4/2025).
Gus Fuad menjelaskan, alasan ia menyebut ucapan binatang berkaitan dengan usulan Guru Tua akan menjadi pahlawan nasional sedari 2006 silam.
Namun hingga kini, usulan pengangkatan Guru Tua seabgai pahlawan nasional tertunda karena tidak didasari adanya data dan dokumen tertulis perjuangan fisik.
"Walaupun kemudian, jika apa yang saya nyatakan itu dianggap menghina, kepada pihak-pihak yang terkait saya menyatakan memohon maaf," kata Gus Fuad.
Penghinaan tersebut mengingatkan Gus Fuad Plered sebagai kiai yang sering menyoroti kontroversi berbagai pihak, bahkan pernah mengaku bersua dengan sosok ulama besar, Abah Guru Sekumpul.
Kisah Gus Fuad Plered Bertemu Abah Guru Sekumpul
- Instagram/@majelissekumpulan
Sebagai kiai asal Yogyakarta, Gus Fuad Plered sempat mengutarakan pernah bertemu dengan sosok almarhum KH Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari alias Abah Guru Sekumpul.
Abah Guru Sekumpul merupakan ulama besar berbasis di Martapura, Kalimantan Selatan. Ia dianggap memiliki karomah sebagai ikonik warga Banjar di Kalimantan.
Pengakuan Gus Fuad berjumpa dengan Abah Guru Sekumpul pun sempat mendadak viral karena pernyataan itu saat ulama besar asal Kalimantan itu sudah wafat.
Gus Fuad pun langsung mengatakan bahwa, ia memang tidak pernah bertemu dengan Guru Sekumpul secara fisik langsung, apalagi di semasa hidupnya keturunan Syekh Arsyad al-Banjari itu.
Namun, Gus Fuad mengatakan, pertemuannya hanya sebatas melalui mimpi. Ia mengaku pernah melihat wajah ulama besar itu karena mengetahui dari sosok kakeknya, Abuya Dimyati Banten.
"Yang terjadi, saya itu diperintahkan Abuya Dimyati Banten Mbah Dim, untuk berguru kepada Guru Sekumpul," tegas Gus Fuad Plered.
Ia mengingat pesan dari Abuya Dimyati Banten selaku kakeknya bahwa, cucunya harus menjadi murid Guru Sekumpul. Tak ayal, karomah ulama besar itu memikat jutaan umat Islam di Indonesia.
Kakeknya Gus Fuad itu mengaku bahwa guru terakhirnya merupakan sosok Abah Guru Sekumpul. Akan tetapi, Abuya Dimyati juga tak pernah bersua dengan Guru Sekumpul.
"Tapi kamu tidak bisa ketemu Ad, secara langsung beliau, sebelum pindah (wafat). Mbah Dim, bilang sekitar 2002 akhir," tutur Fuad.
Gus Fuad mengatakan semenjak mendapat informasi dari kakeknya, saat itu Abah Guru Sekumpul masih hidup, meskipun ia gagal berjumpa dengan ulama karismatik berkaromah itu.
Alhasil, ia hanya bisa berkomunikasi melalui batin alias mimpi, meskipun Guru Sekumpul sudah meninggal dunia. Ulama besar itu wafat pada 2005 silam.
"Saya selalu membuat kriteria harus dikonfirmasi harus secara faktual, jika tidak berarti itu palsu. dan selama ini perjumpaan dengan beliau, bisa dicek faktual," terangnya.
Sejak dari itu, Gus Fuad selalu mengingat ucapan Abuya Dimyati yang selalu terngiang di dalam benaknya. Sang kakek menyebutkan, mimpi tersebut bisa membuat cucunya dilayani Guru Sekumpul.
Gus Fuad semakin mengidolakan ulama karismatik tersebut. Tak hanya itu, Abah Guru Sekumpul dianggap salah satu sosok yang mampu menerangkan misteri dari Rasulullah SAW yang belum terungkap.
"Kalau pengalaman pribadi saya, Guru Sekumpul paling kuat. Dekat iya, tidak iya. Tapi saat khaul keluarga, saya sering di rumah Guru Sekumpul," imbuhnya.
Pengasuh Ponpes Raudlatul Fatihah, Pleret, Bantul ini menerangkan, ia sangat menginspirasi karena lagu ciptaan Guru Sekumpul bermuat daging mengenai kecintaan Rasulullah SAW kepada umat Islam.
Kehadiran Guru Sekumpul juga sukses membuat perekonomian di Kalimantan Selatan, khususnya wilayah Martapura meningkat pesat dan menuangkan manfaat kepada khalayak.
"Saya pernah bertemu muridnya, tidak perlu saya sebut nama. Beliau itu bisnis dari nol, yang mengajari Abah Guru Sekumpul," ngaku Gus Fuad.
"Santrinya yang profesinya dagang atau bisnis, rata-rata kaya raya. Meski jadi kaya raya, ciri-ciri murid Guru Sekumpul itu sangat pemurah dan rendah hati," tandasnya.
(hap)
Load more