Wah Tradisi Maaf-maafan saat Ramadhan dan Idul Fitri Tidak Wajib, Kok Bisa? Simak Penjelasan UAH dan Ustaz Khalid Basalamah
- dok.kolase tvonenews.com
Jakarta, tvOnenews.com- Tradisi Maaf-maafan di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri ternyata tidak wajib.
Kebiasaan baik ini, bila dipandang dalam Agama Islam demikian. Bukan tanpa alasan, simak penjelasan dari ahli agama Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Khalid Basalamah.
- dok.kolase tvonenews.com
Maaf-maaf di Indonesia sudah menjadi sebuah tradisi yang melekat di masih. Ini umum dilakukan saat bulan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri.
Pandangan Ustaz Adi Hidayat soal Maaf-maafan
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Sehubungan dengan maaf-maafan menjelang atau menyambut Puasa Ramadhan, pertama dijelaskan Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Menurutnya, kebiasaan atau tradisi maaf-maafan ini tidak masalah bila dilakukan.
Sehingga tidak ada larangan akan itu, namun hukumnya dalam pandangan Islam harus dipahami.
UAH mengingatkan, momen saling maaf-maafan ataumemaafkan itu bukan hanya sebelum atau saat Ramadhan dna Idul Fitri melainkan kapanpun atausetiap waktu.
Dalil yang Menganjurkan Maaf-maafan
Sebagaimana, Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 133-134, dikutip dari NU online:
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ١٣٣
wa sâri‘û ilâ maghfiratim mir rabbikum wa jannatin ‘ardluhas-samâwâtu wal-ardlu u‘iddat lil-muttaqîn
Artinya: "Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ ١٣
Load more