Ucapan ini menjadi bagian dari sunnah yang dilakukan oleh para sahabat di zaman Rasulullah SAW.
Mereka saling mendoakan agar amal ibadah yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT.
Dengan demikian, esensi dari Hari Raya Idulfitri bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga ajang untuk saling mendoakan kebaikan.
Meskipun menegaskan bahwa tradisi maaf-maafan saat Lebaran bukan bagian dari sunnah Rasulullah SAW, Ustaz Khalid Basalamah juga menegaskan bahwa kebiasaan ini tidak bisa serta-merta dikatakan sebagai sesuatu yang salah atau berdosa.
"Tentu saja orang-orang yang melakukan ini (maaf-maafan salaman saat Lebaran Idulfitri) adalah perbuatan yang tidak disalahkan, kita tidak pernah dan tidak boleh menyalahkan," ujarnya.
Menurutnya, selama tidak dianggap sebagai bagian dari ibadah yang diwajibkan, maka tradisi ini boleh dilakukan sebagai bentuk kebaikan dan mempererat hubungan antar sesama Muslim.
Sebagai kesimpulan, meskipun tradisi maaf-maafan saat Idulfitri tidak dikenal pada zaman Rasulullah SAW, bukan berarti hal tersebut dilarang.
Load more