Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. Hari ini adalah hari kemenangan bagi orang-orang yang beriman, hari di mana kita kembali kepada fitrah yang suci.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk mempererat silaturahmi, karena di dalamnya terdapat keberkahan dan rahmat-Nya.
Hadirin jemaah Idul Fitri yang diberkahi Allah
Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, hari kemenangan ini menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Namun, dalam suasana kebersamaan ini, kita mendapat kewajiban harus menjaga lisan menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan keharmonisan dalam keluarga di momentum Lebaran yang penuh kehangatan saat ini.
Pertama-tama, khatib akan menjelaskan bahwa, lisan sebagai cerminan hati dan keimanan. Perkataan yang keluar dari mulut seseorang mencerminkan kondisi hati dan tingkat keimanannya.
Sebagaimana dalam redaksi Surat Al-Isra Ayat 53 menjadi rujukan dalil Al-Quran mengenai setiap umat Muslim harus menjaga tutur katanya, Allah SWT berfirman:
وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
Artinya: "Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia." (QS. Al-Isra, 17:53)
Ucapan yang baik dapat mempererat hubungan antar anggota keluarga. Sementara, perkataan yang kasar atau menyakitkan dapat menimbulkan konflik dan merusak keharmonisan.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Load more