Meski Sudah Minta Maaf, Gus Fuad Plered Dianggap FKUB Sulteng Memecah Kerukunan Akibat Menghina Guru Tua
- Kolase Media Alkhairaat & Instagram/@gusfuadplered
Palu, tvOnenews.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan, ucapan Gus Fuad Plered yang menyebutkan ucapan monyet soal usulan Habib Idrus bin Salim Aljufri alias Guru Tua bisa memecah belah kerukunan umat.
Ketua FKUB Sulteng Prof Zainal Abidin menganggap, Gus Fuad Plered telah menumpahkan narasi kebencian terhadap Guru Tua selaku pendiri Alkhairaat di bulan Ramadhan.
"Narasi kebencian tidak seharusnya diucapkan untuk menyudutkan seseorang, terlebih ujaran kebencian itu ditujukan kepada tokoh agama (Guru Tua)," ujar Prof Zainal Abidin dalam keterangannya di Palu, Sabtu (29/3/2025).
Menurut Prof Zainal, kalimat monyet yang dilontarkan Gus Fuad Plered mencederai dan melukai perasaan masyarakat di wilayah bagian Timur Indonesia.
Ia menuturkan, ketokohan Guru Tua sebagai ulama besar di dunia pendidikan dan dakwah Islam telah dilunturkan oleh Gus Fuad Plered.
- Antara/Humas FKUB Sulteng
Ujaran kebencian tersebut menyebabkan amarah umat Islam tak terbendung lagi, khususnya di wilayah timur khususnya di Sulawesi Tengah.
Ia menambahkan, penghinaan tersebut sudah mengandung ujaran kebencian, bahkan bisa memunculkan perpecahan dan merusak keharmonisan bangsa.
"Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang telah berjasa dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia, khususnya di kawasan timur," terang dia.
Ketua FKUB Sulteng itu berpendapat terkait peranan penting Guru Tua dan Lembaga Alkhairaat telah menjadi peran atau tokoh dan lembaga besar.
Menurut dia, level Gus Fuad Plered masih belum bisa mengalahkan ilmu agama yang dikuasai oleh Guru Tua maupun dimiliki oleh Lembaga Alkhairaat.
"Tidak boleh meniru gaya dan perilaku Fuad Plered, kami mengajak semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh pernyataan yang tidak bertanggung jawab ini," jelasnya.
Ujaran kebencian ini tidak boleh berlarut-larut. Ia berharap pihak aparat Kepolisian cepat bertindak terhadap kasus ujaran kebencian ini agar kebencian tidak meluas.
Ia mengatakan, sikap sopan santun dan menghomarti tokoh agama sekaligus budaya di Indonesia harus tetap dijaga. Hal ini demi menjaga keharmonisasn dan kerukunan antarumat beragama.
Load more