Jakarta, tvOnenews.com- Menutup mata atau merem salah satu kebiasaan yang umum ditemui saat shalat. Hal ini disorot Pendakwah Indonesia, Buya Yahya.
Khusyuk saat shalat, jadi satu keinginan umat muslim agar lebih fokus dan tenang dalam beribadah.
Lantas, bagaimana jika seseorang kesulitan untuk mendapatkan khusyuk saat shalat, tutup mata atau merem dibolehkan?.
Buya Yahya pernah menjelaskan, bagaimana cara seseorang mengatasi kesulitan khusyuk saat shalat.
Sebagaimana, setiap orang akan mempunyai cara tersendiri dan mengusahakan diri agar khusyuk 'fokus' shalat.
Buya Yahya menjawab, katanya sering melihat orang merem kala shalat berjamaah di Masjid.
Ini umum dipahami, jadi pilih merem atau menutup mata, itu kemungkinan ada. Sebab bisa beri kenyamanan pada siapapun.
Hal ini dijelaskan dalam ceramahnya Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (29/3/2025). Mau fokus atau khusyuk itu bermakna hanya berpikir pada Allah SWT bukan pikirkan soal duniawi.
"Jangan meninggalkan shalat gara-gara tidak bisa khusyuk. Khusyuk itu adalah pahala baik-baik, karena kita berusaha khusyuk sudah ada dinilai oleh Allah SWT," kata Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya sebut kalau shalat seseorang akan tetap sah, sekalipun sulit untuk khusyuk.
Ia sebut bukan alasan untuk meninggalkan ibadah wajib, seperti shalat fardhu. Dengan alasan karena tidak bisa atau sulit khusyuk atau fokus.
"Nggak shalat, nggak ada yang salat kelihatannya apa ingat anak ingat suami ingat istri. Nanti kalau kita sudah berusaha Allah beri kekuatan dari Allah nggak bisa tiba-tiba tenang, kalau shalat tidak khusyuk tetap sah shalatnya," jelasnya.
Pendiri Ponpes Al Bahjah TV ini, menyarankan khusyuk saat shalat itu juga pemberian Allah SWT. Maka disarankan berdoa agar diberikan ketenangan saat ibadah.
"Hanya yang kurang martabat karena itu bertingkat-tingkat. Karena kekhusyukan mu lah pangkatmu akan melambung. Jadi jangan sampai anda tidak khusyuk anda tidak shalat," pesan Buya Yahya.
Maka dipahami tingkat kekhusyukan seseorang dalam ibadah, banyak faktor yang mempengaruhi kata Buya.
"Banyak yang ya mempengaruhi ketidakkhusyukan, tadi waktu yang tepat untuk melakukan shalat," contohnya.
"Ya kemudian sebab-sebab ketidakhusyuka kita jauhkan, seperti HP televisi lingkungan yang kurang nyaman. Jadi ada beberapa hal beberapa yang kita usahakan, bagaimanapun tetap lakukan shalat sekaipun belum khusyuk atau lagi belajar," tegas Buya lagi.
Sebagaimana, disampaikan Imam Al-Ghazali dalam menerangkan keutamaan khusyuk, mengutip ayat Al-Qur’an, hadits nabi, qaul sahabat, dan pengalaman ulama.
Imam Al-Ghazali pertama mengutip Surat Thaha ayat 14:
قال الله تعالى وأقم الصلاة لذكري
Artinya, “Laksanakanlah shalat untuk mengingat-Ku,” (Surat Thaha ayat 14?.
Waallahualam
Load more