Simak Tips Olahraga saat Bulan Ramadhan, Jangan Panik kalau Cedera Segera Atasi dengan Ini
- dok.ilustrasi iStock
Jakarta, tvOnenews.com- Bulan suci ramadhan menjadi momen terbaik dalam menimba pahala, dan mengisi waktu dengan aktivitas positif seperti olahraga.
Olahraga secara umum dipahami, sebagai aktivitas fisik yang terbagi 2 yaitu ada olahraga ringan dan berat. Hal ini bisa disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pribadi.
Lalu, bagaimana cara umat muslim yang tengah menjalani puasa ramadhan agar tetap bisa olahraga secara aman?. Berikut penjelasan dokter.
- dok.ilustrasi iStock
Pandangan Dokter Sport Injury
Dalam keterangannya, dr Isa An Nagib, SpOT (K)., FICS, Orthopedics (Bone) mengatakan kalau tidak ada yang spesifik harus apa. Ia menegaskan agar hati-hati dalam olahraga.
Menurutnya, seseorang harus paham dasarnya, ketika puasa artinya kondisi tubuh sedang dehidrasi. Memicu rasa lemas dan bisa berpeluang cedera.
Ketika anda lebih nyaman olahraga waktu menjelang atau sesudah berbuka puasa itu diperbolehkan. Sebab ia menekankan agar bisa memahami kondisi secara baik.
"Kondisi sore-sore kalau sudah mau buka, jangan dihajar dengan olahraga yang membuat capek pasti akan tumbang," kata dr Isa An Nagib, SpOT (K) dalam Opening Siloam Sports Medicine & Performance Center Kamis (13/3/2025).
"Yang jelas kita kondisikan kita pahami situasinya. Hindari dengan olahraga-olahraga yang beresiko cedera tinggi," sambungnya.
"Tips untuk olahraga pada saat bulan puasa jadi tidak ada tips spesifik sih sebenarnya, kita bisa menakar sendiri (tinggal disesuaikan)," pesannya untuk umat muslim.
Lalu, Kapan Baiknya Jarak Berbuka Puasa dengan Jam Olahraga?
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. dr. Andri Lubis, Sp.OT (K), Orthopedic & Traumatology Surgeon Sport Injury & Arthroscopy Consultant RS Siloam Mampang menjelaskan kalau sebaiknya tidak langsung makan berat kala buka puasa.
Umat muslim yang menjalankan puasa ramadhan ini harus paham, kalau makanan takjil yang umum disediakan sudah bisa membantu menghidrasi tubuh.
Dokter menyarankan agar cairan tubuh bisa diutamakan. Jika anda memutuskan olahraga setelah berbuka puasa.
"Sehingga nanti apabila dia langsung menerima makanan, dia bisa mungkin dia merasa belum bisa menerima dengan baik. Tadi kan dikatakan dehidrasi terlebih dahulu," ucap dr. Andri Lubis, Sp.OT (K) dalam kesempatan yang sama.
"Jadi memang harus dipikirkan dehidrasinya dulu, karena kita puasa itu kan hampir 12 jam. Nah itu cairannya dulu yang dihidrasi baru kemudian (olahraga)," pungkasnya.
Kendatinya, kebiasaan makan berat saat berbuka puasa sangat tidak dianjurkan. Terlebih bagi mereka, memilih waktu olahraga sesudah buka puasa.
"Sampai akhirnya menjadi makanan yang utama makanya mungkin disediakan takjil dulu ya," pesannya.
Perlu diketahui, salah satu rumah sakit yang menyediakan pelayanan penanganan cedera, ada di Siloam Sports Medicine & Performance Center, beragam alat disediakan dan ahli kesehatan untuk mendukung penyembuhan dari cedera olahraga.
Penanganan Pertama kala Cedera Setelah Olahraga
Sehubungan dengan olahraga, siapapun bisa mengalami cedera, seperti kram, keseleo atau bahasanya kecetit, semacamnya.
Dokter pun memiliki solusi pertama atau penanganan awal yaitu RICE. Hal inj mendorong pemahaman masyarakat agar tidak panik.
Metode RICE sangat efektif dalam penanganan cedera ringan hingga sedang pada jaringan lunak, seperti otot, ligamen, atau tendon, seperti Keseleo, Terkilir, Kejang otot, Tendonitis.
RICE dirangkum dari berbagai sumber, membantu meredakan pembengkakan, mengurangi rasa sakit, dan mempercepat pemulihan pada cedera ringan, tetapi cedera yang lebih serius tetap memerlukan evaluasi medis lebih lanjut.
Maka umum solusinya bisa merendam atau kompres air es. Dengan tujuan melakukan penanganan pertama agar reda rasa sakit atau bengkaknya.
" itu bisa dikompres dengan air es itu lebih tepat. Apabila tidak ada perbaikan atau rasa yang lebih baik segera konsultasikan dengan dokter spesialis atau dokter ortopedi," imbuh dr Andri Lubis. (klw)
Load more