Khutbah Jumat Singkat 14 Maret 2025: Renungan dan Ibadah saat Gerhana Bulan Total di Bulan Ramadhan
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Khutbah Jumat adalah salah satu bagian aspek terpenting dalam setiap pelaksanaan shalat Jumat.
Khatib selaku petugas menyampaikan teks khutbah Jumat singkat dalam sesi ceramah. Biasanya dimulai sebelum shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat mengandung nilai-nilai berupa pengingat, nasihat, peringatan hingga ilmu pengetahuan keagamaan yang dimanfaatkan oleh jemaah shalat Jumat.
Perihal tema teks khutbah Jumat singkat kali ini untuk menjadi bahan materi para khatib saat berceramah dalam pelaksanaan shalat Jumat, 14 Maret 2025/14 Ramadhan 1446 H.
Teks khutbah Jumat ini mengambil tema tentang gerhana bulan total terjadi di bulan Ramadhan 2025. Fenomena tersebut menjadi renungan bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan konfirmasi fenomena gerhana bulan total terjadi pada Jumat, 14 Maret 2025, mampu dilihat di wilayah Indonesia bagian timur.
"Nah kita, gerhana tersebut bisa dilihat dari wilayah Indonesia bagian timur, untuk fase gerhana total berakhir dan fase gerhana berakhir," kata Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin, Kamis (13/3/2025).
Berdasarkan hasil rangkuman tvOnenews.com dari Kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu oleh Ulama Fikih Wahbah Az-Zuhaili dan Buku Tata Cara Salat Gerhana oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), teks khutbah Jumat untuk shalat Jumat, 14 Maret 2025 mengambil judul bertajuk "Renungan dan Ibadah saat Gerhana Bulan Total di Bulan Ramadhan".
Teks Khutbah Jumat Tema Renungan dan Ibadah saat Gerhana Bulan Total di Bulan Ramadhan
- iStockPhoto
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Pertama-tama, marilah kita memuji kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, Maha Penyayang, Maha Pemberi telah melimpahkan berjuta-juta rezeki yang masih dirasakan oleh kita, sehingga kita bisa berkumpul di masjid yang mulia ini.
Tak lupa, marilah kita melantunkan sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi junjungan kita, Nabi Muhammad SAW telah berjuang menyebar agama Islam agar menyelamatkan manusia terhindar dari zaman Jahiliyah.
Kaum muslimin rahimahumullah
Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita merenungi sebuah fenomena alam yang luar biasa, yaitu gerhana bulan total yang terjadi di bulan suci Ramadhan.
Fenomena ini bukan sekadar peristiwa astronomi, tetapi juga merupakan tanda kebesaran Allah yang patut kita renungkan dan sikapi dengan ibadah.
Pertama mengenai fenomena gerhana bulan dalam Islam. Gerhana bulan total terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga bayangan bumi menutupi bulan secara penuh.
Dalam Islam, gerhana bukanlah sekadar fenomena alam, tetapi merupakan tanda dari Allah SWT, sebagaimana telah menjadi penjelasan dalam hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka berdoalah kepada Allah, lakukan shalat, dan bersedekahlah." (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadis ini, kita memahami bahwa gerhana adalah bagian dari kekuasaan Allah, bukan pertanda buruk atau musibah yang dikaitkan dengan mitos-mitos tertentu.
Hadirin yang berbahagia
Kita juga wajib mengetahui apa saja hikmah dan renungan dari gerhana bulan. Fenomena ini memiliki banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil, di antaranya:
1. Tanda kebesaran Allah SWT
Gerhana mengingatkan kita akan keagungan Allah yang mengatur alam semesta. Peristiwa ini seharusnya menambah keimanan kita kepada-Nya.
2. Momentum untuk introspeksi diri (muhasabah)
Gerhana adalah momen untuk merenungi amal perbuatan kita dan meningkatkan kualitas ibadah. Kehidupan dunia bersifat sementara, sehingga kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah.
3. Pengingat akan hari kiamat
Dalam beberapa hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa perubahan langit dan fenomena alam bisa menjadi tanda-tanda mendekatnya hari kiamat.
Oleh karena itu, kita setidaknya harus senantiasa bersiap dengan memperbanyak amal saleh.
4. Kesempatan meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Fenomena ini mengajarkan kita untuk tidak lalai dalam beribadah. Gerhana bulan dapat menjadi pengingat bahwa setiap peristiwa di dunia ini terjadi atas izin Allah SWT.
Sidang shalat Jumat yang diberkahi Allah
Saya selaku khatib akan memaparkan apa saja amalan dan ibadah yang dilakukan oleh kita saat terjadinya gerhana bulan total, terlebih lagi muncul di tengah-tengah bulan Ramadhan 2025.
Islam mengajarkan beberapa amalan yang dianjurkan saat terjadi gerhana, di antaranya:
1. Shalat gerhana (Shalat Khusuf)
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk melaksanakan salat gerhana saat fenomena ini terjadi. Tata cara salat ini adalah dua rakaat dengan membaca surat yang panjang, rukuk dan sujud lebih lama dari biasanya.
2. Memperbanyak dzikir dan doa
Kita dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan berdoa agar Allah mengampuni dosa-dosa kita.
3. Bersedekah dan memperbanyak amal kebaikan
Bersedekah merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam dan bisa menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah. Terlebih lagi, amalan ini mendapat utama jika dilakukan selama Ramadhan daripada bulan-bulan lainnya.
4. Merenungi kebesaran Allah dan memperbanyak istighfar
Dengan fenomena gerhana bulan total di Ramadhan, mengingatkan kita semakin menyadari bahwa hanya kepada Allah kita bergantung.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Demikian khatib menjelaskan secara singkat khutbah dalam sesi pertama ini. Gerhana bulan total di bulan Ramadhan adalah peristiwa luar biasa yang harus kita sikapi dengan keimanan dan ketakwaan. Ini bukan sekadar fenomena langit, tetapi tanda kebesaran Allah yang mengajak kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Sebagai umat Islam, kita mendapat ajaran untuk tidak percaya pada mitos dan takhayul terkait gerhana. Sebaliknya, kita juga memperoleh anjuran untuk menjalankan amalan-amalan yang disunnahkan seperti salat gerhana, dzikir, doa, dan sedekah.
Marilah kita manfaatkan fenomena ini sebagai momentum untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya dan diberikan hidayah serta kekuatan untuk terus meningkatkan ibadah dan ketakwaan kita.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Load more