Maka jika itu terjadi, ini menunjukkan dan memberikan kesan bahwa makan di waktu sahurnya itu hanya memberi manfaat bagi fisiknya tapi berkurang dari segi keberkahannya.
Namun sebaliknya jika makan itu benar misalnya yang dimakan halal, cara mendapatkannya halal thoyib, maka walaupun sedikit yang dimakan bisa menghasilkan energi yang meningkatkan pelakunya untuk bisa bersemangat menunaikan ibadah dan ragam kebaikan lainnya.
“Itulah ciri keberhasilan sahur,” jelas UAH.
Maka mulai sekarang marilah kita semua mencoba mengevaluasi dan saling mendoakan apakah dalam sahur itu sekedar makan sekedar minum atau dalam sahur.
Hal ini karena ada sunnah yang berlaku, ada keberkahan yang bekerja mendorong kita untuk terus semangat dan optimis berbuat kebaikan.
Satu yang terpenting di balik itu semua adalah niat kita mengerjakan sahur untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Wallahu’alam bishawab
Load more