Bagaimana Cara Bebas dari Rasa Iri? Begini Saran Nabi
- Ilustrasi/Pexels
tvOnenews.com - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iri adalah perasaan tidak senang terhadap kelebihan atau keberuntungan yang dimiliki orang lain.
Namun, apakah dalam Islam rasa iri diperbolehkan? Jawabannya jelas tidak, terutama jika disertai keinginan agar kebahagiaan atau kesuksesan orang lain hilang.
Sikap seperti ini tidak dibenarkan. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Mari kita simak saran dari Nabi Muhammad SAW berikut ini.
Bersyukur dalam Segala Keadaan
Bersyukur adalah obat terbaik untuk menghilangkan rasa iri. Mengapa demikian? Karena dengan bersyukur, kita belajar menerima segala yang telah Allah berikan dengan penuh keikhlasan.
Rasa syukur akan membuat hati merasa cukup, sehingga kita tidak mudah membandingkan diri dengan orang lain atau merasa kurang atas apa yang kita miliki.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اَللَّهِ عَلَيْكُمْ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
"Lihatlah kepada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah melihat kepada orang yang berada di atas kalian, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah." (HR. Muslim)
Hadis ini mengajarkan kita untuk lebih menghargai nikmat yang telah diberikan Allah dengan melihat mereka yang memiliki lebih sedikit dalam urusan dunia.
Jika kita selalu membandingkan diri dengan orang yang lebih kaya, lebih sukses, atau lebih beruntung, hati kita akan terus merasa kurang. Sebaliknya, ketika kita melihat mereka yang kehidupannya lebih sulit, kita akan menyadari betapa banyaknya nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita.
Load more