ADVERTISEMENT
Advertnative
"Bahwa Umar Bin Khattab meminta fatwa kepada Nabi SAW dengan bertanya apakah boleh tidur dalam keadaan junub tanpa mandi, maka Nabi SAW menjawab 'Ya, hendaklah berwudhu lalu tidur sebelum mandi, jika ia mau.' Hadis ini diriwayatkan Imam Muslim jilid 1 halaman 249," terangnya.
Dikutip dari Rumaysho, hadis riwayat Imam Muslim tentang belum mandi junub berasal dari redaksi Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'Anhu, begini bunyinya:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَيَرْقُدُ أَحَدُنَا وَهْوَ جُنُبٌ قَالَ « نَعَمْ إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرْقُدْ وَهُوَ جُنُبٌ »
Artinya: "Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata bahwa ‘Umar bin Al Khottob pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah salah seorang di antara kami boleh tidur sedangan ia dalam keadaan junub?" Beliau menjawab, 'Iya, jika salah seorang di antara kalian junub, hendaklah ia berwudhu lalu tidur'." (HR. Bukhari Nomor 287 & Muslim Nomor 306)
Ustaz Khalid Basalamah melanjutkan, dalam hadis riwayat dari Abdullah bin Abu Qois dengan Sayyidah Aisyah RA, istri Nabi menyampaikan Nabi SAW kadang-kadang beliau mandi junub saat Subuh.
"Aisyah menjawab, kadang beliau mandi dulu lalu tidur, kadang berwudhu lalu tidur hanya bersihkan kemaluan baru tidur, nanti pagi Subuh baru mandi," pungkasnya.
Load more