Haruskah Qadha Puasa Ramadhan jika Masukkan Sesuatu ke Lubang yang Batalkan Puasa saat Istinja? Kata Buya Yahya...
- Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
tvOnenews.com - Banyak orang saat melakukan istinja mengalami kekeliruan, misalnya ketika puasa Ramadhan tidak mengetahui sesuatu yang masuk ke dalam tubuh, maka hukumnya bisa bikin batal.
Buya Yahya mempersilakan seorang jemaah bertanya, kebetulan menanyakan seputar qadha puasa Ramadhan, karena ketika istinja, memasukkan jari ke area lubang tubuh yang membatalkan puasa.
"Saya kan baru dengar yang membatalkan puasa itu ke lubang belakang dan depan. Nah saya waktu istinja itu punya kebiasaan jari dimasukkan ke kelamin, dan saya tidak tahu itu ternyata batal, apakah harus qadha puasa lagi Buya?," tanya seorang jemaah kepada Buya Yahya dikutip tvOnenews.com dari channel YouTube Al-Bahjah TV, Sabtu (1/3/2025).
Menurut Buya Yahya, jemaahnya tidak perlu melakukan qadha puasa Ramadhan, jikalau tak memahami atau mengetahui ilmu pengetahuan apa saja lubang yang menyebabkan puasa Ramadhan batal.
- YouTube
"Bukan suatu hal yang masyhur di kalangan manusia, mungkin tidak mengira maka dianggap sesuatu yang tidak populer, sehingga ada orang tidak mengerti itu dimaafkan," ujar Buya Yahya.
Berdasarkan kasus ini, banyak orang tidak mengetahui lubang belakang (dubur) dan lubang depan (alat kelamin) bisa membatalkan puasa, dengan catatan ada sesuatu yang masuk ke dalam dua bagian tersebut.
Buya Yahya menambahkan, ketika seorang mukmin sudah memahami dasar ilmu, contohnya telah mengetahui apa saja penyebab puasa batal namun masih dilakukan, maka ibadahnya tidak sah.
Paham Ilmu Dasar Istinja maka Puasa Ramadhan Batal
- iStockPhoto
"Tapi kalau ada orang ngomong saya kira makan enggak batalin puasa, pasti ini sakit ya," katanya.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu menjelaskan, perbedaan hal-hal yang dimudahkan Islam, semisal dari perbandingan makan atau minum dengan istinja memasukkan sesuatu saat berpuasa.
Islam memudahkan umat Muslim agar tidak terjadi kesalahan saat beribadah. Namun, jikalau telah memahami hal-hal yang membuat puasa batal, maka tidak ada toleransi dan wajib mengqadhanya.
Perihal ketika istinja memasukkan sesuatu memang salah bagian membatalkan puasa, tetapi tidak banyak orang mengetahui pemahaman ilmu ini.
"Tapi kalau hal semacam ini karena tidak populer, tidak umum maka yang Anda lakukan di masa lalu waktu beristinja membelokkan jemari masuk ke dalam, kalau hari ini batal, tetapi kalau di masa lalu tidak batal," jelas dia.
Buya Yahya menyampaikan ada cara istinja ketika puasa, terkhusus untuk kalangan wanita Muslimah, karena harus membersihkan bagian kemaluannya agar tidak terjangkit kotoran.
Cara Istinja saat Puasa
- iStockPhoto
"Kalau istinja seorang wanita cukup dengan perut jemari satu atau dua, yang penting jangan sampai dibelokkan, nanti jika masuk ke dalam batal," tuturnya.
Jika mengacu pada pertanyaan jemaah Buya Yahya, rata-rata wanita beristinja dengan cara memasukkan jari, namun mereka sampai melakukannya ke dalam area lubang kemaluannya.
Cara tersebut berdasarkan pengakuan jemaahnya, karena telah menjadi kebiasaannya agar benar-benar bersih. Selepas istinja, bagian kemaluannya tidak memiliki kotoran lagi.
Dikutip tvOnenews.com dari laman NU Online, Syekh Zainuddin Al-Malibari menjelaskan cara istinja perempuan saat puasa, begini redaksinya:
ووصول أصبع المستنجية إلى وراء ما يظهر من فرجها عند جلوسها على قدميها: مفطر
Artinya: "Dan sampainya jari wanita dikala istinja' hingga melewati bagian vagina yang tampak saat jongkok adalah membatalkan puasanya."
Kesimpulan: Jika tidak memahami ilmu dasar istinja apabila memasukkan jari ke dalam kemaluan, maka tak perlu melakukan qadha puasa Ramadhan. Namun, apabila sudah mengetahuinya, ibadah puasanya batal dan wajib qadha.
(hap)
Load more