Bagaimana Cara Mendidik Anak Usia Pubertas dalam Islam? Berikut Tips ala Buya Yahya yang Mudah Diterapkan Orang Tua
- dok.tangkapan layar youtube Buya Yahya
Jakarta, tvOnenews.com- Orang tua dalam keluarga, sangatlah mempengaruhi dalam pola asuh anak. Hal ini yang perlu dipahami dari perspektif Islam.
Lebih lanjut akan disampaikan Pendakwah Indonesia, Buya Yahya agar para orang tua tidak lagi salah, dalam menentukan cara mendidik anak usia pubertas.
- dok.tangkapan layar youtube Buya Yahya
"Masa Puber itu ibarat masa pancaroba, berubah dari masa anak-anak ke menuju kedewasaan itu berproses. Sehingga usia saat itu adalah usia sensitif, di mana rasa kritis belum ada yang ada adalah keinginan ataupun kagum terhadap yang dilihat zahir 'secara baik cantik atau kagum'," kata Ustaz Buya dalam YouTube Al-Bahjah TV, Kamis (27/2/2024)
Sebab di Indonesia, 4 dari 100 anak usia dini pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak (Profil Anak Usia Dini, 2021). persentase anak usia dini yang pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak yaitu sekitar 3,73 persen di tahun 2018 dan menurun menjadi 3,64 persen di tahun 2020. (data dari KemenPPPA).
Sementara, dalam Indeks Perlindungan Anak, Indonesia memiliki target 2024 sebesar 3,47 persen. Maka dibutuhkan pola asuh yang baik, terlebih dari pandangan Islam.
"Bukan lahir batin, usia yang sensitif artinya anak mudah terpengaruh atau ikut-ikutan saja," sambung Buya.
Usia pubertas sendiri skalanya, menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) yaitu 10 sampai 14 tahun. Ini bisa jadi patokan secara umum bagi orang tua, membangun cara mendidik anak usia pubertas.
Berikut ini, tips ala Buya Yahya dari perspektif Agama Islam, antara lain:
1. Pahami dunia anak, seperti teknologi yang ia gunakan atau butuhkan.
2. Tidak langsung menghardik 'menjatuhkan atau menyalahkan anak'.
3. Tegas dalam menentukan batasan, seperti apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan bagi anak.
4. Bersikap selayaknya teman dan sahabat bagi anak, lembut bukan berarti tidak tegas. Sehingga anak bisa bertukar cerita dengan orang tua.
5. Berikan contoh yang baik (role model).
"Sehingga orang tua jangan sampai punya sikap lembut-lembut tidak ada ketegasan, atau ketegasan tidak ada kelembutan," tegas Buya Yahya.
Load more