ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Walau Rasanya Maknyus, Tolong Mulai Sekarang Perhatikan Hukumnya saat Makan Keong atau Bekicot Kata Gus Baha

Gus Baha menjelaskan hukum hehwan yang boleh dijadikan menu makanan dari pemahaman mazhab, terkhusus saat makan keong dan bekicot dijadikan bahan konsumsi.
Minggu, 23 Februari 2025 - 17:16 WIB
Gus Baha ungkap hukum keong dan bekicot sebagai hewan dijadikan menu makanan
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Krapyak TV & iStockPhoto

tvOnenews.com - Keong dan bekicot merupakan salah satu hewan yang kerap kali dikonsumsi oleh manusia. Gus Baha mengatakan keduanya sering dijadikan menu makanan.

Tak ayal, Gus Baha menjelaskan manusia sering kali menjadikan keong dan bekicot sebagai menu makanan, karena dianggap berpengaruh pada kesehatan.

Persoalan mengonsumsi keong dan bekicot, Gus Baha mengingatkan dalam agama Islam, ada hewan yang hukumnya diharamkan, maksudnya tidak boleh dikonsumsi manusia.

Hewan-hewan tidak boleh menjadi bahan konsumsi dalam ajaran Islam, semisal ada daging babi. Terkait keong dan bekicot, Gus Baha mengungkapkan hukumnya.

Lantas, apa hukum makan keong dan bekicot dalam agama Islam?

Ilustrasi menu makanan hewan keong atau bekicot
Ilustrasi menu makanan hewan keong atau bekicot
Sumber :
  • iStockPhoto

 

Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Kajian Cerdas Official, Minggu (23/2/2025), Gus Baha menyoroti mengapa keong dan bekicot sangat lezat disantap oleh manusia.

Tidak sedikit pedagang di beberapa wilayah Nusantara menjual keong dan bekicot. Mereka mengolah hewan ini untuk disantap oleh para pembeli.

Sebab, ada beberapa jenis keong dan bekicot bisa menjadi bahan makanan, tetapi ada juga yang tak layyak dikonsumsi manusia.

Bekicot merupakan hewan yang masuk dalam jenis keong darat. Habitatnya berada di tempat-tempat yang memiliki unsur lembab.

Jika melihat pada bentuknya, bekicot memiliki tubuh terkhusus pada bagian badannya yang diidentikkan berlendir.

Siapa sangka, bekicot memang mempunyai tubuh yang berlendir, namun memiliki kandungan vitamin A, vitamin E, kolin, omega-3, zinc, bahkan protein. Artinya, hewan ini tidak berbahaya sebagai menu makanan.

Kemudian, bagian lendir hewan ini juga berfungsi untuk dijadikan bahan produk kecantikan. Rata-rata bahan pembuatan toner, gel, serum, dan krim berasal dari lendir bekicot.

Khusus keong, hewan ini juga bisa menjadi bahan olahan makanan, bahkan sangat laku apabila dijual untuk pecinta makanan.

Bagian tubuh keong sawah memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, semisal mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, dan zinc.

Sebagai pendakwah, Gus Baha menganggap hewan-hewan tersebut tidak berbahaya karena fungsinya telah dibuktikan sangat bagus untuk kesehatan.

Gus Baha membandingkan manfaat dari bekicot atau keong dengan mengonsumsi daging ayam sebagai hewan langganan dijadikan menu makanan.

"Khawatir saya, suatu saat, seperti ayam itu divonis banyak mengandung flu burung, sementara yang seperti bekicot dinyatakan sehat bagus secara medis," ujar Gus Baha.

Persoalan hukumnya, Gus Baha membicarakan dari perspektif mazhab ulama mengenai apa saja makanan yang dilarang dan dibolehkan agama Islam.

"Kalau kamu ngotot secara Mazhab Syafi’i, kamu akan kehilangan arah. Demi Mazhab Syafi’i, kamu kehilangan sesuatu yang prinsip," pesannya.

Dengan kelakarnya namun memberikan pesan tersirat dalam suatu tausiyahnya, Gus Baha berharap rahmatan lil 'alamin tidak boleh disia-siakan, jika seseorang menggunakan Mazhab Imam Syafi'i.

Ia mengatakan perbandingan hukum makanan tidak serta merta dari satu mazhab. Setiap umat Muslim wajib memahami beberapa mazhab lainnya, seperti dari Imam Hanafi dan Imam Maliki.

"Makanya saya ngaji di sini, di mana-mana, kita harus sesering mungkin cerita Mazhab Maliki, Mazhab Hanafi, terutama di bab math’uumaat, hal-hal yang sifatnya kepada makanan," jelasnya.

Gus Baha memberikan contoh, semisalnya ada kasus kiai di salah satu wilayah Indonesia, tetapi memiliki sifat bahkan sangat menyukai makan tikus.

Kiai tersebut memberikan persoalan mengapa bisa makan tikus dan menyukai hewan tersebut. Menurut Gus Baha, secara tidak langsung, kiai itu tidak dipandang baik oleh pengikutnya.

Murid kesayangannya Mbah Moen itu menuturkan secara syariat dalam agama Islam, hewan yang berbau bangkai dan daging babi, maka hukumnya haram.

Gus Baha berpendapat bekicot, serangga maupun hewan berjenis tenggiling berdasarkan Mazhab Imam Maliki, tidak ada masalah apa pun dijadikan menu makanan bagi manusia.

Ia mengharapkan perbedaan pendapat soal hukum makan bekicot atau keong dari pemahaman masing-masing mazhab, tidak menyebabkan adanya perdebatan satu sama lain.

"Tapi mengikuti bukan berarti kita harus sepaneng (terlalu serius) harus begitu. Karena kalau kamu sepaneng nanti akan weleh," tegasnya.

Pada dasarnya, setiap ulama hadis akan saling berkaitan terhadap pemahamannya, karena bertujuan untuk meluruskan mana yang benar, mana yang salah, guna tidak terjebak dalam kesesatan.

"Bagaimana pun Imam Syafi’i punya guru yang bernama Imam Malik yang mudah menghalalkan hewan-hewan yang tidak ada nash (dalil) haram," tandasnya.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT