Ustaz Adi Hidayat Sarankan Mengulang Wudhu Setelah Makan Daging Ini, Mengapa Tidak Boleh Langsung Shalat?
- dok.ilustrasi freepik
Sehingga mendorong agar seseorang, setelah konsumsi daging Unta diharapkan wudhu lagi. Tentunya, ini punya alasan.
Menurut Ustaz yang akrab disapa UAH ini, kalau berwudhu bentuk menjaga kenyamanan dan kebersihan saat beribadah.
"Dari sini, orang-orang yang memahami hanya secara tekstual. Kalau hanya unta kalau dimakan itu, membatalkan wudhu, lalu berwudhu kembali," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Nah yang kontekstual, bukan melihat untanya, tapi melihat jenis makanannya di Arab Saudi itu kalau anda, urutkan makan makanan dari daging. Orang Arab biasa makan kambing disampingnya, ada zaitun dan lainnya itu biasa, baunya cepat hilang," jelasnya.
Ternyata kambing di Arab dan di sini berbeda karena lebih berbau di sini. Lebih menyengat di sini aromanya, tapi unta, itu berbeda, dari liur atau daging baunya itu berbeda," terang UAH.
Dengan demikian wudhu kembali, setelah makan daging unta, dinilai mampu mengurangi bau atau membersihkan diri.
Dampaknya bisa beribadah, lebih nyaman dan bentuk menghargai Allah SWT. Insyaallah tidak mengganggu kenyamanan yang lainnya juga.
"Sehingga dipahami secara kontekstual, setiap makan makanan sifat seperti daging Unta. Di mana mengeluarkan bau, dan ganggu kekhusyukan dalam ibadah, maka terbaik ialah berwudhu kembali," pesan Ustaz Adi Hidayat. (klw)
waallahualam
Load more