Ustaz Adi Hidayat Sarankan Mengulang Wudhu Setelah Makan Daging Ini, Mengapa Tidak Boleh Langsung Shalat?
- dok.ilustrasi freepik
Jakarta, tvOnenews.com- Banyak daging halal di jual di Indonesia bisa jadi bahan makanan unat muslim. Daging jadi salah satu pilihan atau kesukaan siapapun.
Dengan ini, Ustaz Adi Hidayat pun menyoroti seputar daging. Sebab ada baiknya mengambil wudhu sebelum shalat usai memakannya.
Pendakwah Indonesia, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan konsumsi daging tidak masalah. Namun ada yang bisa membatalkan wudhu.
Berikut penjelasannya dari perspektif Islam dan sebut hadits yang berkaitan, daging apa yang dianjurkan mengulangi wudhu sebelum shalat.
- dok.ilustrasi freepik
Makan daging dalam Islam memang wajar dan diperbolehkan, selama itu halal. Salah satu contohnya, makan daging kambing, sapi dan unta serta lainnya.
Menurut UAH hewan diciptakan Allah SWT, ternyata bisa batalkan wudhu bila dikonsumsi sebelum shalat. Atau maksudnya diminta untuk mengulangi wudhunya.
Lantas daging hewan apa, apakah Kambing?.
UAH menjelaskan ada satu hewan, bila dikonsumsi dagingnya dianjurkan wudhu kembali yaitu unta.
Sebagaimana perlu memahami apa maksud dari hadist riwayat Muslim nomor 828.
Kata UAH ada sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW soal daging Kambing dan Unta, mana yang membatalkan wudhu?.
"Nomor hadist riwayat Muslim 828, seorang sahabat bertanya kepada nabi Muhammad saw, ya rasulullah wahai rasulullah, apakah makan daging kambing membatalkan wudhu?," kata Ustaz Adi Hidayat, dikutip dari YouTube Audio Dakwah, Kamis (20/2/2025).
"Kata nabi tidak, ketika, dia bertanya lagi, ya rasulullah kalau makan daging unta membatalkan wudhu?. Jawab nabi, iya maka berwudhu lah ketika anda memakan daging unta," sambungnya.
Dari penjelasan itu, UAH meminta agar tidak dipahami secara tekstual atau hanya dibaca. Tapi pahami, secara kontekstual atau pahami secara mendalam, berkaitan waktu dan situasinya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan secara kontekstual, hadits ini menggambarkan situasi di Arab Saudi banyak daging, untuk hewan Kambing dan Unta memiliki perbedaan.
Ia mengingatkan kalau daging kambing tidak sebau "nyengat" di Indonesia, sementara daging Unta "sangat nyengat".
Sehingga mendorong agar seseorang, setelah konsumsi daging Unta diharapkan wudhu lagi. Tentunya, ini punya alasan.
Menurut Ustaz yang akrab disapa UAH ini, kalau berwudhu bentuk menjaga kenyamanan dan kebersihan saat beribadah.
"Dari sini, orang-orang yang memahami hanya secara tekstual. Kalau hanya unta kalau dimakan itu, membatalkan wudhu, lalu berwudhu kembali," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Nah yang kontekstual, bukan melihat untanya, tapi melihat jenis makanannya di Arab Saudi itu kalau anda, urutkan makan makanan dari daging. Orang Arab biasa makan kambing disampingnya, ada zaitun dan lainnya itu biasa, baunya cepat hilang," jelasnya.
Ternyata kambing di Arab dan di sini berbeda karena lebih berbau di sini. Lebih menyengat di sini aromanya, tapi unta, itu berbeda, dari liur atau daging baunya itu berbeda," terang UAH.
Dengan demikian wudhu kembali, setelah makan daging unta, dinilai mampu mengurangi bau atau membersihkan diri.
Dampaknya bisa beribadah, lebih nyaman dan bentuk menghargai Allah SWT. Insyaallah tidak mengganggu kenyamanan yang lainnya juga.
"Sehingga dipahami secara kontekstual, setiap makan makanan sifat seperti daging Unta. Di mana mengeluarkan bau, dan ganggu kekhusyukan dalam ibadah, maka terbaik ialah berwudhu kembali," pesan Ustaz Adi Hidayat. (klw)
waallahualam
Load more