Puasa Ramadhan tapi Tidur Seharian, Batal atau Tidak? Buya Yahya Bicara Hukumnya dari Akal saat Istirahat
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
tvOnenews.com - Pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya membicarakan persoalan tidur yang sering terjadi ketika menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Tidur dalam kondisi puasa Ramadhan biasanya berlangsung setiap siang hari. Menurut Buya Yahya, harus ada hal yang diperhatikan ketika beristirahat namun tengah berpuasa.
Sebagai pendakwah, Buya Yahya menjelaskan tidur berarti akal yang hilang, namun hal ini berbeda ketika menunaikan puasa Ramadhan.
Buya Yahya membandingkan hilang akal antara tidur dan gila sangat berbeda, sekaligus tidak mempengaruhi keabsahan dari puasa Ramadhan.
"Kalau hukum tidur habis sahur tidur, lalu bangun-bangun Isya puasanya masih sah, ini sih hilang akal yang tidak batal puasa," ungkap Buya Yahya dinukil dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Kamis (13/2/2025).
- Freepik
Tidur ketika puasa Ramadhan memiliki beberapa makna, misalnya bagi orang dilanda kegelisahan akan memunculkan gejala marah-marah.
Marah-marah berarti emosi yang tidak terkendali. Padahal puasa adalah ibadah yang menahan hawa nafsu atau syahwat.
Hawa nafsu dapat menimbulkan perbuatan yang sifatnya condong ke arah kemaksiatan, bagian ini menjadi penyebab terbesar puasa bisa batal.
Dalil Al Quran terkait perintah puasa telah tercantum dalam redaksi dari Surat Al Baqarah Ayat 183, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah, 2:183)
Kemudian, mood akan kembali normal apabila tidur di tengah berpuasa. Seseorang akan merasakan ketenangan dan berdampak pada kesehatan tubuh.
Bagi Buya Yahya, tidur seharian maka sifat puasanya masih sah, namun sebenarnya bisa meraih dosa. Mengapa bisa begitu?
Load more