ADVERTISEMENT
Advertnative
tvOnenews.com - Istri Shin Tae-yong, Cha Young-ju tidak bisa menahan diri lagi membagikan kondisi suaminya jauh sebelum menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu awalnya bermula mencari pemain-pemain yang berkompetensi dari seluruh penjuru di wilayah Indonesia.
STY sapaan akrabnya, juga sibuk berkeliling mencari pemain terbaik, apalagi sejak awal langsung menjalankan tugasnya untuk menghadiri seluruh pertandingan Liga Indonesia.
Tak hanya Liga 1, STY juga memantau para pemain yang berlaga di Liga 2, bahkan sekali pun dari berbagai sekolah sepak bola.
Tak ayal, ia berhasil membentuk pemain-pemain terbaik yang pantas untuk membela Timnas Indonesia.
STY juga tengah memasang belasan pemain keturunan sesuai proyeksi kesepakatan dengan PSSI bermain untuk Timnas Indonesia. Pada akhirnya Garuda melambung tinggi, kini bisa menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Nahasnya, kiprah STY harus berakhir setelah PSSI memecat dirinya pada awal 2025, yang kini posisinya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia digantikan oleh Patrick Kluivert.
Perjalanan STY berlangsung selama lima tahun, sebenarnya telah memunculkan keluh kesah dari istri tercintanya, Cha Young-ju.
Cha Young-ju benar-benar mengungkapkan keluh kesahnya. Tak heran lagi menjadi istri dari pelatih sepak bola yang profesional, harus merasakan kepahitan hidupnya tanpa ditemani sosok suaminya.
Cha tidak bisa merasakan kebersamaannya dengan STY. Sebab, suaminya melanglang buana ke seluruh dunia, bahkan pernah menjadi pelatih klub di negara lain.
Dinukil tvOnenews.com melalui daum.net, Jumat (7/2/2025), Cha mengutarakan rasa sayangnya kepada sang suami.
Unggahan dari media asing itu memperlihatkan beberapa tangkapan layar isi chattingan antara Cha dan STY. Wanita asal Korea Selatan itu mengakui sangat rindu kepada suaminya.
Kerinduan itu tidak terbendung terjadi sekitar tahun 2005 hingga 2008. Kebetulan STY menjadi asisten pelatih di Queensland Roar.
"Cintaku yang sangat kurindukan," tulis Cha Young-ju.
Cha hanya bisa berpasrah diri tidak bisa menghalangi karier suaminya. Ia hanya berharap kesehatan STY tetap terjaga.
Ia juga tak hentinya berdoa kepada STY agar kariernya terus lancar, tanpa ada kendala sedikit pun.
Kemudian berpindah ke percakapan berikutnya memperlihatkan kekhawatiran Cha kepada STY. Ia mengharapkan suaminya harus bijak dalam mengambil keputusan.
Sebagai pelatih sepak bola pasti akan menjadi sorotan dari khalayak, walaupun Cha juga pernah terkena imbasnya akibat kiprah STY.
Sorotan itu mengacu apabila STY mengutarakan kejujuran terhadap kondisi tim yang dibesut olehnya.
"Saya harap kamu bisa menahan diri untuk tidak mengungkapkan terlalu banyak kepercayaan diri selama wawancara," imbau Cha kepada STY.
Cha mengetahui tidak selamanya tim yang dipimpin olehnya bermain bagus. Pastinya akan ada massa mengalami keterpurukan atas hasil pertandingan yang kurang memuaskan.
"Terkadang aku takut Oppa ku selalu berpikir positif berusaha keras untuk terlihat tenang dan kuat," terang dia.
Cha mengkhawatirkan kondisi suaminya terus merantau untuk menjalani kehidupannya, apalagi sangat jarang menunjukkan kebersamaan rumah tangganya.
"Sejak hari pertama, aku bertemu Oppa hingga saat ini, hidupku bagai roller coaster," paparnya.
"Meski sudah berkali-kali aku melewati neraka dan surga, aku berjanji sekali lagi untuk tetap bersyukur," lanjutnya.
Ia merasa sangat sedih jika suaminya mendapat hujatan dari berbagai arah, terkhusus berasal dari para suporter, walaupun hal itu sudah biasa dialami STY.
"Oppaku, aku tidak sengaja membaca komentar pedas tentangmu, itu membuatku menitikkan air mata," ucapnya.
"Shin! Shin Tae-yong, Tae! Sejak dia lahir, Yong! Dia sangat berani," tutup Cha dalam isi percakapan tersebut.
(hap)
Load more