Kapolri Akui Grogi Saat Bicara di Depan Kiai NU: Potensi Keseleo Tinggi
- tim tvOnenews.com/Taufik HIdayat
Jakarta, tvOnenews.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku grogi ketika diminta berbicara di hadapan para kiai Nahdlatul Ulama (NU) dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
“Saya agak sedikit menceritakan agar tidak terlalu nervous,” ujar Listyo Sigit dengan bahasa tubuh yang tampak terlihat kikuk.
Sigit menyebut dirinya sebenarnya merasa bangga karena diberikan kesempatan khusus untuk berbicara di acara PBNU yang dinilai oleh dirinya sakral.
“Terima kasih diberikan penghormatan bisa hadir di acara yang sangat sakral ini,” tandas Sigit.
Namun Sigit mengaku grogi karena di hadapannya hadir para kiai-kiai NU yang dimana memiliki kedudukan penting.
"Hari ini kami diberikan kesempatan khusus untuk berdiri di sini, dan bagi kami ini suatu kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa untuk bicara” ujarnya.
“Jangan tanya saya harus bicara apa. Pokoknya di depan panggung yang penting bicara. Jadi kalau salah-salah, mohon maaf," ujar Sigit yang sontak disambut dengan tawa.
Acara tersebut diikuti oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia H Abdul Kadir Karding, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, Wakil Menteri HAM RI Mugiyanto, Gubernur Lemhannas RI Tb H Ace Hasan Syadizily, dan Dirut Perum Bulog diwakili Direktur SDM dan Umum Sudarsono.
Hadir pula Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir dan KH Anwar Iskandar, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf, dan Bendahara Umum H Gudfan Arif, serta pengurus PBNU dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Sigit berharap, kegiatan ini bisa menjadi ajang silaturahmi dan menghasilkan keputusan strategis dalam rangka mendukung Indonesia Emas 2045.
"Harapan kita kegiatan ini betul-betul bisa jadi ajang silaturahmi sekaligus juga menghasilkan keputusan-keputusan strategis dalam rangka melaksanakan berbagai program dan kebijakan dalam rangka mendukung dan mewujudkan Indonesia Emas 2045," harap Sigit.
Load more