Khutbah Jumat: Selamat Tinggal Rajab Selamat Datang Syaban, Gerbang Bulan Suci Ramadhan
- Ilustrasi/tim tvOnenews.com
Pada umumnya, orang akan bersungguh-sungguh memperhatikan bulan Rajab. Hal itu pantas saja, karena Rajab satu dari empat bulan mulia.
Sementara Ramadhan merupakan raja di antara bulan-bulan yang lain.
Maka dengan begitu, banyak orang yang menjadi bermalas-malasan di bulan Sya'ban. Padahal ini kurang tepat.
Barangsiapa bermalas-malasan di bulan Sya'ban ini, berarti ia tidak menyirami tanaman yang telah ditanam pada bulan Rajab kemarin.
Ini bisa berakibat ibadah di bulan Ramadhan mendatang menjadi kurang bergairah, sebab tidak dirawat dengan baik.
Di antara hal penting yang kurang baik dilupakan di bulan Sya'ban adalah berpuasa.
Dalam satu riwayat Hadits dari Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah pernah bercerita:
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Artinya: "Nabi Muhammad tidak pernah melakukan puasa bulanan (selain Ramadhan) lebih banyak dari pada bulan Sya'ban. Sesungguhnya beliau puasa sebulan penuh. (Muttafaq alaih).
Sementara pada riwayat lain, dalam Sunan an-Nasa'i, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya Usamah bin Zaid berikut ini:
يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Load more