ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Lagi Shalat Tapi Jadi Tak Khusyuk Gegara Masih Mikirin Utang, Shalatnya Tetap Sah? Ternyata Gus Baha Bilang Hukumnya…

Shalat menjadi momen sakral, tapi saat Shalat tiba-tiba jadi tidak khusyuk karena masih memikirkan utang, apakah shalatnya sah? Gus Baha berikan penjelasannya
Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:36 WIB
Gus Baha jelaskan hukum shalat masih mikir utang
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube NU Online

tvOnenews.com - Saat Shalat tiba-tiba jadi tidak khusyuk karena masih memikirkan utang, apakah shalatnya sah? Gus Baha berikan penjelasannya.

Semua umat muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah yang wajib dilakukan setiap hari dalam lima waktu yaitu shalat fardhu.

Ketika menjalankan shalat terjadi komunikasi yang sakral antara manusia dengan Allah SWT.

Namun, ada kalanya manusia masih memikirkan masalah duniawi seperti utang yang selalu mencekik terutama ketika mendekati jatuh tempo, sehingga membuat shalat menjadi tidak khusyuk.

Lantas, apakah shalat yang dilakukan dengan memikirkan utang tetap sah?

Dalam satu kajiannya, Gus Baha menjelaskan tentang hukum shalat yang masih memikirkan utang atau masalah duniawi. 

Seperti apa penjelasan Gus Baha mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.


Gus Baha. (Ist)

Dilansir tvOnenews.com dari unggahan Instagram @belajar.alim, ketika seseorang melakukan shalat, akan ada sejumlah keutamaan yang dapat diraih.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha menjelaskan ketika manusia melaksanakan shalat maka sudah membuat setan merasa jengkel.

“Manusia itu sukses bikin jengkel setan, karena zaman ini kok masih ada orang sujud, zaman ini kok masih ada orang sedekah, zaman ini kok masih ada orang baca Al Quran itu setan sudah kalah,” ungkap Gus Baha pada unggahan Instagram @belajar.alim.

“Dan kita harus yakin itu semua kehendak Allah,” lanjutnya.

Pada momen sakral ini terkadang masih ada umat Islam yang tidak fokus dalam menjalankan ibadahnya, seperti memikirkan utang yang mengejarnya setiap waktu.

Berkaitan dengan persoalan ini, Gus Baha menjelaskan sebuah analogi saat memberi makan kepada Rukhin.

Saat diberikan makanan, ternyata makanan tersebut tidak ada lauk yang lengkap. Meski begitu Rukhin tetap senang dan makan dengan lahap.

“Jadi misalnya saya ketemu rukhin dan saya beri nasi, tapi nasinya tidak ada tempenya tapi rukhin makan dengan asik padahal itu jauh dari sempurna gak ada lauk pauknya. Tidak 4 sehat 5 sempurna, tapi dia makan dengan senang, tentu membuat saya senang,” jelas Gus Baha.

Hal tersebut sama seperti shalat. Menurut Gus Baha, pasti sering seseorang mengingat utang, uang, serta masalah lainnya ketika shalat, meski hal tersebut tidak dibenarkan.

“Sama kita dikasih shalat, bentuknya shalat yang dikasih Allah SWT ya sudah kayak gini. Pasti ingat utang, ingat duit, shalatnya tidak begitu benar tapi itu dari Allah SWT,” ujarnya.

“Padahal diluar kita masih ada orang yang sama sekali tidak shalat. Ya sudah disyukuri saja shalat kita tersebut,” sambung Gus Baha.

Namun menurut Ahmad Bahauddin, meski masih memikirkan utang dan hal lainnya ketika shalat, hendaknya selalu bersyukur dan tidak perlu dipaksakan menjadi sempurna. 

“Itu lebih baik daripada kamu memaksakan sempurna. Sebab memaksakan sempurna kemudian setelah shalat kamu mengeluh tidak sempat baca doa,” tutur pendakwah asal Rembang ini.

“Kalau kamu memaksakan sempurna, akhirnya ibadah dianggap problem. Ibadah dianggap musykilah sesuatu yang menjengkelkan. Sesuatu yang tidak mengenakkan akhirnya kamu mensifati ibadah itu problem, ini cita-citanya setan,” pungkasnya. (kmr)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT