Ketua PBNU Jelaskan Pentingnya Agama Islam yang Aswaja di Indonesia, Buntut Adanya Tuduhan...
- Antara
Ia juga menyoroti esensi bulan Rajab kerap kali disimpangkan oleh kelompok yang cenderung radikal melalui contoh simbol jatuhnya Khalifah Utsmaniyah dan pembebasan Baitul Maqdis di bulan haram tersebut.
Mereka menganggap kedua contoh ini akan didalihkan kelompok radikal bahwa, peristiwa tersebut dihubungkan dengan cara peperangan maupun kekerasan.
"Jadi, kita ahlussunnah itu mengikuti Rasulullah. Rasulullah pada bulan Rajab melakukan apa? Yaitu puasa, banyak berdoa, banyak berzikir, dan bersiap memasuki bulan Ramadan," katanya.
"Selain itu, Rasulullah mencontohkan agar bagi yang masih punya utang puasa disegerakan untuk dilunasi. Ini yang kita imani dari bulan Rajab, kita menyambutnya sebagai bulan untuk menanam kebaikan sampai ke bulan Ramadan," sambung dia menerangkan.
Ia mengambil pembahasan apabila bulan Rajab benar-benar dijadikan untuk mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Bulan Rajab menjadi momentum terbaik agar melatih diri sekaligus memperbanyak pahala, karena dinobatkan sebagai bulan mulia guna menghindari hal-hal bersifat kemaksiatan.
"Kalau kita memaknai mulia bulan Rajab ini dengan memperbanyak ibadah menjelang bulan Ramadan maka kita beribadah karena akan menyambut bulan mulia," tuturnya.
"Pada bulan Rajab ini ketika kita memperbanyak amalan dan ibadah serta puji-pujian kepada Allah dan Rasulullah maka kita berharap agar jadi lebih baik pada bulan Ramadan. Dengan demikian, sudah enteng kebaikan itu mengakar pada diri kita," tambahnya.
Mewakili PBNU, Gus Fahrur menyampaikan harapannya sumber pengetahuan agama yang lebih luas selalu menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia agar semakin dewasa.
"Kita juga harapkan pemerintah mempunyai keberpihakan lebih kepada ormas-ormas moderat. Dengan demikian, Islam aswaja dan arus keagamaan yang moderat akan memiliki ruang yang lebih besar untuk melakukan dakwah dengan lebih baik di ruang publik," pesannya.
"Prinsipnya pemerintah punya segala instrumen untuk melakukan pencegahan terhadap ideologi transnasional secara komprehensif sehingga efek negatifnya tidak meluas di masyarakat," pungkasnya.
(ant/hap)
Load more