Filosofi Tersirat dari Lima Teras Gunung Padang dalam Agama
- tvOnenews.com/Hilal Aulia Pasya
Nanang menegaskan halaman ini akan menimbulkan kesejukan, kenyamanan, dan kedamaian yang didapatkan di sini. Bahwasanya manusia hanya berpasrah diri atas usaha sebelumnya.
"Kalau yang kelilma itu pengamalan, mengaplikasikan. Ibaratnya puasa, nah itu nahan hawa nafsu dari amarah," katanya.
Manusia akan memperoleh kesempurnaan selayaknya pencapaian jerih payah dalam perjalanan untuk mencapai tujuan hidupnya. Ini menandakan seperti perjuangan yang tidak sia-sia selama di kehidupan.
"Kelima itu tempat tertinggi, istilahnya empat sehat lima sempurna. Artinya kesempurnaan, jadi tempat berserah diri apa yang kita lakukan, artinya kita menikmati hasil karya," bebernya.
"Kalau kita mengerjakan kebaikan-kebaikan itu enggak ke mana, jaminannya surga," sambungnya menutupkan.
Dalam cerita dari Batu Singgasana ini menandakan tempat berdoa. Terlihat di bagian batu agak berdiri terdapat bekas kepala yang bersujud berbentuk bulat diyakini leluhur berserah diri kepada-Nya.
"Konsepnya setelah sujud, kita hormat kepada ayah dan ibu, itu konsep doa balik badan menghadap ke Gede-Pangrango," tandasnya.
(hap)
Load more