Filosofi Tersirat dari Lima Teras Gunung Padang dalam Agama
- tvOnenews.com/Hilal Aulia Pasya
Kemudian, di bagian bawah depan Batu Tapak Maung ada sebuah batu berukuran kecil dan berbekas tempat tusukan tongkat. Nanang mengatakan bentukan bulat itu bekas tongkat Prabu Siliwangi atau leluhur sebelum-sebelumnya.
Kemungkinan orang yang berdiam di situ tengah berdoa tanda untuk memberikan kasih sayang melalui "tapa berata". Bentukan ini memunculkan filosofi saling berbagi jika mengacu pada agama.
Ada pun Batu Tapak Kujang ini memperlihatkan batu bekas pahatan yang persis dengan bentukan kujang. Itu diyakinii bahwa manusia harus punya pendirian pada prinsipnya setelah mengungkap janji.
Teras IV
Teras keempat tidak memperlihatkan begitu banyak sebaran batu kolom yang tersebar di area berukuran di sisi utara sebesar 17 meter, sisi selatan 18,5 meter, sisi timur 18 meter, dan sisi barat 17,5 meter.
Namun, terdapat satu batu berdiri kokoh yang sangat mencolok dinamai "Batu Kanuragan" diibaratkan seperti Batu Lingga melambangkan kesuburan.
"Kenapa yang empat kosong? Yang ada batu pemujaan di angkat, itu orang melihat ke fisiknya," tutur Nanang.
Konon katanya, bagi masyarakat berhasil mengangkat Batu Kanuragan akan memperoleh segala hajat. Bahkan dahulu kala ramai-ramai berusaha ingin menunjukkan kemampuannya karena kolom batu ini mempunyai khas sarana pemujaan dari perspektif agama Hindu.
"Katanya kalau diangkat itu apa segala keinginan yang disampaikan akan tercapai," terangnya.
Dalam perspektif agama Islam, teras keempat akan sebagai sarana mengaplikasikan, mempraktikkan, dan sarana menumpahkan segala sesuatu telah didapat dari perjalanan sebelumnya.
Area ini berhubungan dengan upaya seseorang berusaha memenuhi kesempurnaan keimanannya atas usaha mencari-cari keberadaan ilmu guna bekal mereka hanya berpasrah diri.
Teras V
Teras kelima akan menyajikan sebuah tempat terdiri dari beberapa kolom batu tersusun, seperti tempat tidur, doa, dan singgasana. Nanang menyebutnya "Tempat Singgasana" atau "Putri Bungsu" dalam cerita terbaru terhubung dengan Eyang Prabu Siliwangi dan leluhur berdoa. Posisi cluster batu Singgasana terbentang di antara timur-barat di area selatan.
Kemudian, ada tiga cluster batu lainnya di sebelah selatan dari timur-barat dinamai "Eyang Perbuka", "Batu Pandaringan", dan "Eyang Paraji Sakti".
Load more