Ayah Baim Wong Meninggal Dunia Paula Verhoeven Melayat, Ini Pandangan Ustaz Soal Takziyah dan Hubungan Menantu dan Mertua Setelah Cerai
- Istimewa
“Mertua mahram abadi, ini kita tidak boleh dilupakan,” jelas Ustaz Khalid Basalamah dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTubenya.
“Sampai sebagian ulama mengatakan, jika ada suami istri cerai tidak ada mantan mertua walau sudah cerai,” sambung Ustaz Khalid Basalamah seraya menegaskan.
Oleh karenanya, meski sudah cerai Islam tidak mengajarkan memutuskan hubungan dengan mertua karena sama saja dengan orang tua.
Sementara, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyarankan ketika takziyah untuk melakukan hal-hal ini, terlebih jika kepada mertua.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa makna dari kata takziah bukanlah melayat.
“Takziah berasal dari kata aza yang berarti tinggi. Kalau ditambah huruf ‘ta’ di depannya dan huruf ‘ya’ di akhir menunjukkan makna usaha yang serius dan sungguh-sungguh untuk mengangkat atau menaikkan sesuatu,” jelas UAH.
Sesuatu yang diangkat dalam hal ini adalah mengangkat atau memunculkan kembali amalan-amalan baik orang yang meninggal itu.
Hal dengan tujuan supaya bisa terangkat kembali dan diketahui kepada orang-orang yang belum meninggal sebagai inspirasi.
“Maka Nabi SAW berpesan kalau ada yang meninggal dunia ayo angkat kebaikan-kebaikannya, tutup aibnya. Karena ada orang-orang yang bahkan sudah meninggal dunia masih dibicarakan aibnya,” kata UAH.
Di antara orang yang masih dibicarakan keburukannya setelah lebih 15 abad meninggal adalah Abu Jahal, Abu Lahab, Firaun, dan lainnya.
Maka dari itu Nabi SAW dalam hadits Muslim nomor 588 mengajarkan agar dalam shalat meminta dijauhkan dari fitnah kematian.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam, azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.
Load more