tvOnenews.com - Ulama karismatik Buya Yahya mengungkapkan hukum orang tidak pernah berhaji di Tanah Suci selalu dipanggil dengan gelar "Pak Haji".
Buya Yahya menerangkan hukum belum pernah berangkat ibadah haji telah disebut Pak Haji atau Bu Hajah setelah mendapat pertanyaan dari salah satu jemaahnya.
Perihal hukumnya, Buya Yahya merincikan keabsahan panggilan Pak Haji atau Bu Hajah dari berbagai pendapat agar tidak keliru.
"Ada dua pendapat, menurut sebagian Pak Haji itu enggak boleh, kamu belum haji kok dipanggil Pak Haji," ungkap Buya Yahya dalam suatu ceramah dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Rabu (25/12/2024).
Sebutan tersebut menunjukkan bahwa haji sebagai salah satu rukun Islam yang harus dipenuhi oleh umat Muslim. Meski anjuran kewajiban ini mengacu bagi telah mampu baik secara fisik maupun finansial.
Haji mengandung makna sebagai tanda berziarah menuju Ka'bah di Kota Makkah setiap pada bulan Dzulhijjah.
Haji merupakan bentuk ibadah sebagaimana memiliki makna untuk mempertebal ketaatan, berkorban, dan menyatukan seluruh umat Muslim di dunia.
Salah satu bagian dalil Al Quran menerangkan tentang haji tercantum dalam Surat Al Baqarah Ayat 158, Allah SWT berfirman:
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ
Artinya: "Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah. Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, lagi Maha Mengetahui." (QS. Al Baqarah, 2:158)
Dalam ibadah haji memunculkan tradisi atau simbol baru menunjukkan orang-orang telah berhaji ke Tanah Suci kerap kali dipanggil Pak Haji atau Bu Hajah.
Panggilan ini memiliki makna sebagai bentuk adanya penghormatan kepada orang mukmin yang sungguh-sungguh memenuhi salah satu kewajibannya dalam rukun agama Islam.
Sebagai pendakwah, Buya Yahya menyampaikan orang mukmin telah berhaji akan menganggap tidak sah jika ada yang belum pernah berangkat ke Tanah Suci selalu dipanggil Pak Haji atau Bu Hajah.
Menurutnya, gelar ini akan menimbulkan ketimpangan atau rasa cemburu antara yang berhaji dan belum sama sekali bersua ke Tanah Suci.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu menganggap orang telah berhaji sampai rela menahan rasa sabar untuk merebut atau mendapatkan antre kuota ibadah haji.
"Karena dia iri enggak pengin ada orang yang enggak haji dipanggil Pak Haji ini menurut sebagian Pak Haji," terang dia.
Kemudian, Buya Yahya menguraikan pendapat kedua terkait kebanyakan orang tua baik bapak-bapak atau ibu-ibu selalu dipanggil bergelar "haji".
"Menurut yang lain itu tidak apa-apa. Namanya Pak Haji kan semoga bisa cepat haji begitu," katanya.
Gelar tersebut melekat ke orang belum berhaji bisa menjadi pemantik bagi mereka senantiasa menanamkan rasa semangat dan berjuang agar segera pergi ke Tanah Suci.
"Sebab ada orang yang memang begitu sampai ada di Cirebon mana saya enggak tahu, kamu sudah haji ya, kok pakaiannya putih, haji? Akhirnya bingung pakai hijau atau kuning nantinya," jelasnya.
Soal perdebatan gelar ini, Buya Yahya mewajarkan rentan menimbulkan kecemburuan dan ketidakadilan bagi mereka yang telah berhaji.
"Memang untuk menurut sebagian Pak Haji yang belum haji dipanggil Pak Haji enggak boleh, kenapa?," tanya dia.
"Saya aja habis berapa juta untuk haji baru dipangil haji eh ente belum haji dipanggil Pak Haji, itu kata Pak Haji," sambungnya.
"Akhirnya rombongan jemaah haji reunian jamaah haji itu penting kamu tuh haji jangan makan riba jangan haram itu pentingnya untuk bukan sombong-sombongan," tandasnya.
(hap)
Load more