Bukan Bahagia Tapi Jika Dipilih Jadi Pemimpin Sebaiknya Ucapkan Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, Kata Ustaz Adi Hidayat
- Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan seorang Muslim yang terpilih menjadi pemimpin, baik melalui momen pemilihan seperti Pemilu, Pilkada atau setingkat RT pun sebaiknya mengucapkan kalimat inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
Kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun memang biasa diucapkan ketika ada yang meninggal dunia.
Namun padahal secara makna, kata Ustaz Adi Hidayatkalimat Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun merupakan bentuk kepasrahan untuk menyerahkan titipan itu dalam bimbingan Allah.
Maka jika ada seorang Muslim yang tiba-tiba menjadi pemimpin atau mendapat kedudukan yang dimana menjadikannya memiliki tanggung jawab lebih dari yang ada di bawahnya maka jika mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun maka Allah SWT akan membimbingnya.
“Sehingga selama periode ia jabat dibimbing dari ujung kepala sampai kakinya untuk melahirkan putusan-putusan yang diridhai oleh Allah SWT,” jelas UAH.
Sebagaimana diketahui, kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ) adalah potongan ayat yang ada dalam Al-Qur'an yang artinya:
"Sesungguhnya kami milik Allah SWT, dan sesungguhnya kepada-Nya kami kembali."
Kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun biasanya diucapkan ketika seseorang mendapatkan kabar duka atau musibah.
Pengucapan kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un adalah bentuk kesadaran dan pengakuan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Allah SWT yang pada akhirnya akan kembali kepada-Nya.
Kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 156.
Maka jika seorang Muslim diberikan kedudukan, jabatan, disarankan bacalah Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
Hal ini karena dengan diberikan kedudukan tersebut maka tanggung jawab di akhirat akan semakin besar.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian mengingatkan bahwa kedudukan adalah hak prerogatif Allah SWT dan merupakan amanah yang nanti akan dipertanggung jawabkan.
“Kedudukan hak prerogatif Allah, Itu adalah titipan amanah,” tandas UAH.
Load more