tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menguraikan urutan terbaik mengamalkan bacaan zikir sebagai amalan setelah shalat Fardhu.
Surat An Nisa Ayat 103 menjelaskan bahwa amalan zikir harus diisi ketika baru menyelesaikan shalat Fardhu, Allah SWT berfirman:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan shalat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah shalat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (QS. An Nisa, 4:103)
UAH menyebutkan pertama kali yang harus dibaca saat ingin memulai zikir terletak pada amalan istighfar, seperti ini bunyinya:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Bacaan Latin: Astaghfirullahaladziim, alladzii laa ilaha illa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya."
"Istighfar artinya minta ampun. Orang minta ampun sadar akan dosa. Karena itu, ketika Anda istighfar, sambil Anda rasakan punya dosa apa sampai Anda beristighfar," ungkap UAH dinukil dari tayangan channel YouTube Audio Dakwah, Rabu (30/11/2024).
Permohonan ampunan dan meminta perlindungan kepada Allah SWT sangat dianjurkan sebagai ungkapan pertama kali dalam memulai doa dan mengisi amalan zikir.
Ia menuturkan bahwa segala dosa akan diampuni oleh Allah SWT apabila hatinya ikhlas saat mengisi berbagai amalan setelah shalat.
Setelah itu, Direktur Quantum Akhyar Institute ini menganjurkan agar seorang mukmin bisa mengamalkan bacaan ini.
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Bacaan Latin: Allahumma antassalam waminkassalam tabarakta ya dzaljalali wal ikram.
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah yang selamat dari kejelekan, kekurangan dan kerusakan, dan dari-Mu keselamatan. Maha berkah Engkau wahai zat yang Maha Agung dan Maha Baik."
UAH menguraikan kalimat sebagai urutan kedua harus membaca amalan "Laa Ilaha Illallah", seperti ini lantunannya:
قَالَ لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Bacaan Latin: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika la, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qodir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
UAH menyampaikan ayat Al Quran yang selalu menjadi pilihan ada empat ayat dan surat, antara lain Surat Al Ikhlas, Surat An Nas, Surat Al Falaq, dan ayat pamungkas dalam Al Baqarah, yakni Ayat Kursi.
Pendakwah karismatik dari Pandeglang itu menekankan agar tidak menyepelekan empat bacaan ini meski sederhana.
UAH menyatakan tiga bacaan pamungkas untuk mengamalkan zikir, terdiri dari Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahuakbar.
Setiap bacaan ini harus berjumlah 33 kali setelah shalat Fardhu maupun sunnah.
Jika tidak hafal dalam hitungannya, bisa menggunakan dengan alat berupa tasbih atau dari hitungan ruas jari tangan.
UAH menuturkan bahwa pemaknaan bacaan zikir sebagai kewajiban utama agar memahami setiap makna kandungan atau tafsir di dalamnya.
"Jadi pada saat mengamalkannya keadaan Anda dekat dengan Allah," katanya.
Ia mencontohkan saat mengisi bacaan Subhanallah sebaiknya harus fokus dalam keutamaan kandungannya dan hiraukan berbagai hal tidak berkaitan dengan amalan ini.
"Jadi kalau tiap hari alhamdulillah tapi korupsi juga, menipu juga, pasti ada yang salah," tukasnya.
(hap)
Load more