Timnas Indonesia Kian Angker di Asia, STY yang Miliki Toleransi Tinggi dan Terapkan Nilai Islam ke Pemain Berhasil Bikin Waswas Bahrain dan China
- tim tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Garuda mengimbangi Australia 0-0 pada 10 September lalu dan Bahrain mengalahkan mereka 1-0, sebelum seri 2-2 dalam pertemuan kedua di Bahrain.
Namun masih empat bulan lagi untuk melanjutkan momentum indah bagi skuad garuda.
Empat bulan inilah yang harus menjadi kesempatan bagi Shin Tae-yong (STY) dan pemain-pemainnya untuk menguatkan lagi tim agar semakin kuat dan solid, termasuk dengan memanfaatkan laga persahabatan sebelum laga kompetitif bergulir lagi.
Empat bulan ini adalah waktu untuk menguatkan komunikasi yang bisa membuat tim bertambah solid.
Hal ini karena komunikasi sering menjadi bagian sangat penting dalam menaikkan performa permainan.
Sudah banyak tim yang awalnya dianggap biasa-biasa justru berubah menjadi kampiun, berkat bangun komunikasi tim yang terus diperkuat.
Sebut saja Italia di bawah Roberto Mancini yang menjuarai Piala Eropa pada 2021, dan Spanyol di bawah Luis de la Fuente yang menjuarai Euro 2024, adalah di antara contoh tim kuat yang sukses berkat komunikasi tim yang kuat.
![]()
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong atau STY (Sumber: tim tvOnenews.com/Julio Trisaputra)
Empat bulan harusnya juga menjadi waktu cukup bagi STY untuk mendapatkan komposisi pemain yang terkuat nan ideal, termasuk sumbangsih dari pemain-pemain yang saat ini cedera dan pemain-pemain yang jarang dimainkan tapi tak menyerah oleh keadaan.
Terlebih STY dikenal dengan toleransi tinggi dan selalu menjunjung nilai-nilai yang selalu diajarkan dalam agama Islam yakni jujur dan disiplin.
Jika ada pemain timnas Indonesia yang ketahuan berbohong dan juga melakukan tindakan indisipliner, meski jago sekalipun akan langsung dicoret oleh Shin Tae-yong.
Hal ini pernah diungkapkan oleh STY ketika dirinya diwawancara dalam channel YouTube @ajunerehab.
"Saya mengumumkannya dengan jelas. Saya paling benci kebohongan. Begitu ada kebohongan, langsung keluar dari tim nasional," ujar Shin Tae-yong secara tegas.
Kisah lain yang diceritakan Shin Tae-yong adalah saat dirinya memulangkan 10-12 pemain yang akan menjalani pelatihan timnas di Eropa.
Alasan dari pemulangan itu tak lain karena tindakan indisipliner dimana para pemain itu terlambat melakukan latihan ringan di hotel selama 20 menit.
Load more