tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) memang terkenal dengan disiplinnya.
Tak hanya itu, pelatih asal Korea Selatan itu juga tidak suka kalau ada pemain yang berbohong.
Hal ini pernah diungkapkan oleh STY ketika dirinya diwawancara dalam channel YouTube @ajunerehab.
"Saya mengumumkannya dengan jelas. Saya paling benci kebohongan. Begitu ada kebohongan, langsung keluar dari tim nasional," ujar Shin Tae-yong secara tegas.
STY kemudian menceritakan pernah ada pemain timnas Indonesia yang berbohong dengan mengaku kakeknya meninggal.
Namun selang dua pekan kemudian, kakek pemain timnas itu datang ke lapangan latihan untuk menyaksikan cucunya berlatih.
"Kami sedang menjalani pelatihan tim nasional, saya ingin sarapan pagi, tetapi ada pemain yang tidak terlihat. 'Ke mana dia?' Ternyata dia pergi dini hari karena kakeknya meninggal. Tapi dua pekan kemudian kakeknya muncul di lapangan (menonton latihan). Astaga!" kata STY.
Kisah lain yang diceritakan Shin Tae-yong adalah saat dirinya memulangkan 10-12 pemain yang akan menjalani pelatihan timnas di Eropa.
Alasan dari pemulangan itu tak lain karena tindakan indisipliner dimana para pemain itu terlambat melakukan latihan ringan di hotel selama 20 menit.
"Mereka kita minta melakukan latihan ringan, tetapi ada yang terlambat. Mereka datang 20 menit kemudian dengan tergesa-gesa,” kata STY.
“Mereka berpikir akan tetap berangkat ke Eropa, tetapi saya tegas meminta asisten pelatih memulangkan mereka, sehebat apa pun pemain tersebut karena sudah tidak disiplin," sambung STY.
Para pemain itu kemudian diserahkan STY ke asisten pelatih dan tidak boleh menemuinya.
"Tidak diperkenankan menghadap ke kamar saya. Saya khawatir hati saya akan melemah jika mereka menghadap, maka saya minta asisten saya yang menyuruh mereka pulang," kata STY.
Akibat ketegasan yang diberikan STY, para pemain timnas Indonesia menjadi lebih disiplin dan memiliki mental yang baik.
Disiplin ini kemudian menular ke banyak pemain, sehingga membuat kualitas pemain Indonesia semakin baik.
Inilah pentingnya disiplin dan sikap jujur yang diterapkan oleh STY terhadap Timnas Indonesia.
Dalam ajaran Islam, jujur atau kejujuran (as-shidq) merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat dianjurkan dan menjadi dasar dari kehidupan seorang Muslim.
Sifat jujur harus mencakup dalam ucapan, perbuatan, dan niat hati.
Jujur bahkan diajarkan dalam Islam sebagai sifat yang membawa keberkahan, kebaikan, dan kedekatan kepada Allah SWT.
Pentingnya sifat jujur dengan tegas tercantum dalam beberapa firman Allah di Al-Qur’an. Berikut diantaranya.
Surah At Taubah, Ayat 119
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar! (QS. At Taubah: 119)
Ayat ini mengingatkan agar setiap Muslim untuk selalu berada bersama orang-orang yang jujur, karena kejujuran mendekatkan seseorang kepada Allah SWT.
Sementara dalam hadis, Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya jujur dalam kehidupan sehari-hari. Berikut salah satu hadis tentang jujur.
"Hendaklah kamu berlaku jujur, karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan membawamu ke surga. Dan seseorang senantiasa berlaku jujur dan menjaga kejujuran hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Jauhilah dusta, karena dusta membawa kepada keburukan, dan keburukan itu membawa ke neraka. Dan seseorang senantiasa berdusta dan menjaga kedustaan hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk hidup disiplin sebagai cerminan dari ketaatan kepada Allah SWT dan untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.
Oleh karenanya dalam segala aktivitas setiap Muslim diminta untuk disiplin.
Hal ini karena disiplin akan memberikan dampak dalam segala hal.
Setiap Muslim diminta disiplin dalam mencapai ridha Allah yakni dengan disiplin dalam menjalankan ibadah menunjukkan ketaatan dan ketundukan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah.
Selain itu setiap Muslim juga harus disiplin dalam memperoleh keberkahan waktu dan rezeki yakni disiplin dalam bekerja, beribadah, dan berbuat kebaikan akan mendapat berkah dalam waktunya.
Disiplin nantinya akan membentuk karakter yang kuat.
Orang yang disiplin akan lebih bertanggung jawab, berintegritas, dan memiliki karakter yang kuat.
Orang yang disiplin juga akan mendapat kepercayaan dari sesama.
Dan tentu dengan disiplin maka seorang Muslim akan lebih baik dalam memanfaatkan waktu.
Hal ini tentu berdampak ke akhirat karena waktu adalah salah satu nikmat besar dari Allah SWT yang akan dipertanggungjawabkan di hari kiamat.
Setiap detik waktu yang diberikan adalah amanah, dan seorang Muslim harus menggunakannya dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat.
Rasulullah SAW pernah mengingatkan umat Islam bahwa waktu yang dihabiskan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Berikut hadis yang dimaksud.
"Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan; tentang ilmunya, untuk apa ia amalkan; tentang hartanya, dari mana didapatkan dan untuk apa ia belanjakan; serta tentang tubuhnya, untuk apa digunakan." (Hadis Tirmidzi)
Semoga bermanfaat.
Wallahu’alam bishawab
Load more