ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Imam Tak Baca Qunut Saat Salat Subuh, tapi Makmum Tetap Lakukan, Memang Boleh? Ustaz Adi Hidayat Bilang Seharusnya…

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan perihal membaca qunut saat salat subuh bila imam tidak membacanya. Menurut UAH ini boleh dilakukan asal melihat aspek berikut...
Minggu, 3 November 2024 - 23:13 WIB
Ustaz Adi Hidayat
Sumber :
  • YouTube/AdiHidayatOfficial

tvOnenews.com - Dalam salat subuh berjamaah, salah satu perbedaan yang terlihat adalah terkait pembacaan doa qunut.

Beberapa orang terbiasa membaca qunut saat salat subuh, sementara yang lain tidak melakukannya.

Kondisi ini bisa menimbulkan kebingungan, terutama ketika imam tidak membaca qunut, namun ada makmum yang tetap membacanya secara pribadi.

Lantas, apakah tindakan ini diperbolehkan? Dalam salah satu kesempatan, Ustaz Adi Hidayat memberikan pencerahan mengenai hal ini.

Melansir dari kanal YouTube Audio Dakwah, Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa qunut dalam salat subuh bukanlah suatu keharusan.

Menurutnya, pembacaan qunut sifatnya sunnah, bukan wajib.

Oleh karena itu, baik membaca qunut maupun tidak, tetap sah salat subuhnya.

“Anda salat berdiri, di depan imam yang qunut, Anda tidak qunut. Mau mengangkat (tangan) silahkan, tidak, nggak masalah,” ucap Ustaz Adi Hidayat, menjelaskan bahwa adanya perbedaan ini tidak seharusnya menjadi masalah.

Perbedaan dalam pembacaan doa qunut pada salat subuh memang bukan hal baru.

Di kalangan umat Islam, ada perbedaan pandangan mengenai hal ini, terutama di antara berbagai mazhab.

Dalam mazhab Syafi'i dan Maliki, qunut disunnahkan untuk dibaca pada salat subuh.

Karena itu, banyak pengikut mazhab Syafi'i, termasuk umat Islam di Indonesia, terbiasa membaca doa qunut dalam salat subuh.

Sebaliknya, mazhab Hanafi dan Hanbali memandang bahwa qunut dalam salat subuh tidak disunnahkan secara khusus.

Ustaz Adi Hidayat pun menggarisbawahi bahwa perbedaan pandangan ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan atau dipermasalahkan.

Menurutnya, baik imam yang tidak membaca qunut maupun makmum yang tetap ingin membacanya sendiri, keduanya tetap diperbolehkan selama masih dalam koridor tuntunan agama.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ketika imam tidak membaca qunut, makmum yang ingin tetap melakukannya secara pribadi diperbolehkan.

Hal ini berarti makmum bisa membaca qunut dengan suara yang rendah atau dalam hati, sehingga tidak mengganggu kekhusyukan jamaah lain.

Prinsip ini diambil untuk menjaga keharmonisan dan persatuan dalam beribadah.

“Kalau imam tidak qunut, tapi makmum tetap ingin qunut, ya silahkan, boleh, namun dengan pelan dan tidak mengganggu yang lain,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

Dengan demikian, makmum tidak dilarang untuk membaca doa qunut secara pribadi, tetapi harus memperhatikan adab dalam berjamaah.

Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa perbedaan pandangan mengenai qunut ini tidak seharusnya menjadi alasan untuk saling menyalahkan.

Seringkali, ada yang menganggap pembacaan qunut sebagai amalan yang wajib dilakukan.

Sementara lainnya justru menilai qunut sebagai tambahan yang tidak ada dalam sunnah Nabi secara eksplisit.

Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa baik mereka yang membaca qunut maupun yang tidak, keduanya memiliki dalil yang bisa dipertanggungjawabkan.

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi seseorang untuk menyalahkan orang lain yang memiliki pandangan berbeda.

“Jangan sampai ada yang menyalahkan orang yang tidak qunut, dan orang yang tidak qunut menganggap bid'ah kepada orang yang membaca qunut,” ujar Ustaz Adi Hidayat. (adk)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT