اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan shalat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At Taubah, 9:18)
Perihal rezeki untuk istri, pendakwah bernama asli Muhammad Arifin Ilham itu menyampaikan keutamaan tersebut telah berlaku sejak zaman Nabi.
"Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam punya istri-istri, para sahabat punya istri-istri," katanya.
Menurutnya, ketetapan tersebut tidak akan berubah sampai zaman sekarang. Rezeki akan langsung mengepung dari segala arah setelah shalat secara berjamaah di rumah Allah SWT, terutama bagi yang memiliki niat dengan tulus dan ikhlas.
"Pria mukmin semua berjamaah di masjid maka istri-istri di rumah akan mendapatkan berkah karena suaminya berjamaah di Masjid," jelasnya.
Lebih lanjut, pendiri Majelis Taklim Adz-Dzikra itu menjelaskan ada usaha saat suami atau kalangan laki-laki melangkah ke masjid. Aktivitas mencari keberkahan sedang dilakukan oleh mereka atas niat tulus dan beribadah kepada Allah SWT.
Load more