Jakarta, tvOnenews.com-- Pendakwah Indonesia, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan soal keutamaan penggunaan doa iftitah 'Inni Wajjahtu' dalam shalat. Apakah wajib atau bisa digantikan dengan doa lain?.
Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat Sebut itu hukumnya sunnah. Namun mempunyai keutamaan dahsyat jika diamalkan dalam shalat.
Ustaz Adi juga menyinggung banyak m?orang kerap kali mengamalkan doa iftitah saat shalat. Dengan membaca dengan kalimat Inni Wajjahtu, Apakah sudah benar?.
"Kita baca tanpa paham dapat pahala dan gugur kewajiban, tapi kalau kita baca dan paham artinya maka pemahaman itu memberikan dampak pada jiwa kita," ungkap Ustaz Adi Hidayat dikutip Selasa (29/10/2024).
Secara umum memang dipahami, doa iftitah jadi amalan sunnah shalat setelah melakukan Takbiratul Ihram.
Namun, Ustaz yang akrab disapa UAH ini mengungkapkan sesungguhnya ada bacaan doa dari sunnah Nabi Muhammad SAW.
Memang benar kalau doa iftitah itu sunnah Nabi Muhammad SAW yang termasuk dari salah satu hadits riwayatnya.
Ia menyebutkan hadits riwayat menerangkan kebiasaan doa iftitah dari Nabi Muhammad SAW terletak pada penjelasan Abu Hurairah.
Menurutnya ada dalam Hadits Riwayat Bukhari Nomor 711.
"Abu Hurairah mengatakan ‘Saya pernah shalat di belakang Nabi SAW sampai ketika beliau bertakbir, beliau diam sejenak. Kemudian Rasulullah membaca Al-Fatihah," jelasnya.
Sehubungan dengan doa iftitah, ternyata bacaan doa iftitah tersebut berasal dari kalimat "Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna" biasa diamalkan Nabi Muhammad SAW.
"Selesai shalatnya beliau bertanya, saat saya shalat di belakang Anda, setelah takbir Anda diam. Apa yang Anda lakukan?’ Kata Nabi ‘Saya membaca Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna’," terang UAH.
Sebagimai berikut doa Iftitah dalam Shalat Sunnah Nabi Muhammad SAW
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Bacaan Latin: Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna khothooyay kamaa baa'adta baiynal masyriqi wal maghribi, Allahumma naqqinii minal khothooya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad dannasi, Allahummaghsil khothooyaya bilmaa i wats tsalji wal barodi.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin." (HR. Bukhari)
Dengan begitu, Ustaz Adi tidak membedakan kedua kalimat tersebut telah dijadikan sebagai doa iftitah yang juga dibaca Nabi Muhammad.
"Pertanyaannya, bukan mana yang benar. Tapi kapan Nabi membaca Allahumma Baid, dan kapan Nabi membaca InniWajjahtu" ucapnya.
Melainkan kata Ustaz Adi digunakan saat lempar jumrah dan hendak potong hewan kurban selalu diamalkan Nabi Muhammad SAW menggunakan kalimat "Inni Wajjahtu".
Saya melihat Rasulullah SAW saat akan menyembelih hewan kurbannya menghadap kiblat, kemudian beliau menyampaikan Inni Wajjahtu," pesan UAH.
"Jadi Inni Wajjahtu itu doa menyembelih hewan kurban," tambahnya.
Ia menginformasikan kalimat Inni Wajjahtu diterangkan Jabi bin Abdullah dari riwayat hadits Ibnu Majah Nomor 3221. "Hadits yang pakai Inni Wajjahtu riwayat Jabir bin Abdullah di Ibnu Majah 3221," tutupnya. (klw)
Waallahualam
Load more