"Jadi salah satu syukur itu ialah mengungkapkan hal itu kepada orang tua. Kepada NU sebagai institusi yang sangat berjasa di Republik ini. Kita bangga bahwa kita ini adalah anak-anak NU dipercaya oleh bangsa dan negara mengemban amanah di kabinet ini," sambungnya.
Pria yang juga menjadi pengasuh banyak rubrik di sejumlah media nasional ini mengatakan sowan ini lebih mahal daripada uang.
“Kita di pesantren diajarkan berakhlakul karimah. Kita mohon doa. Doa itu senjatanya orang beriman,” tandas Prof Nasaruddin.
Sementara Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengungkapkan rasa senangnya atas pertemuan itu.
Terlebih kunjungan itu disambut secara lengkap oleh para pimpinan tertinggi NU, termasuk Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar.
"Intinya kami minta untuk didoakan karena kami ini, walaupun berangkatnya beda-beda ke kabinet, kami tetap kader NU yang saya kira tetap harus mengabdi kepada Nahdlatul Ulama. Kami tetap profesional, tetapi sebagai kader kami tidak bisa terlepas," ujar Kading.
Menteri PPA Arifatul Choiri Fauzi kemudian menambahkan, dalam pertemuan itu Rais Aam KH Miftachul Akhyar, berpesan kepada dirinya soal kekuatan pesantren.
"Kekuatan pesantren itu ada pada Bu Nyai-nya. Karena Bu Nyai inilah yang ikut mengurus kegiatan kepengasuhan di pesantren,” kata Arifatul ketika menjabarkan pesan dari pesan Rais Aam PBNU.
“Kalau bagian keluarnya itu pak kiai artinya bahwa perempuan itu tetap punya peran yang luar biasa di dalam peran keluarga," tambahnya.
Arifatul sendiri berjanji bahwa dirinya akan bekerja secara maksimal agar memiliki manfaat bagi kemaslahatan umat.
Load more