Jakarta, tvOnenews.com-Kisruh di tubuh Nahdlatul Ulama, ormas islam terbesar di Indonesia agaknya belum usai. Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) disebut tetap akan dilaksanakan karena desakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PCNU-PWNU). Hanya pelaksanaannya menunggu proses transisi kepemimpinan nasional selesai. Demikian benang merah pendapat Presidium dan Ketua Organizer Comite (OC) Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) Imam Baehaqi..
"Banyak pertanyaan dari PCNU-PWNU yang siap mendukung dan mendesak segera diadakan MLB NU. Saya pastikan MLB NU segera dilaksanakan," kata Imam dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Agenda MLB yang mendesak, ujar Imam adalah penyelamatan organisasi dari kepemimpinan PBNU yang arogan dan intimidatif terhadap struktur di bawahnya.
"Banyak sekali PCNU-PWNU yang dipecat dan dicaretaker secara sepihak oleh PBNU dan menimbulkan keresahan yang laten di bawah," ujarnya.
Imam juga menyebut pelanggaran konstitusi NU. Menurutnya, pelanggaran konstitusi NU (Qonun Asasi, AD ART dan Khittah NU) yang dilakukan PBNU secara sewenang-wenang seolah PBNU bisa melakukan apa saja tanpa landasan konstitusi organisasi tersebut.
"Kami selaku Presidium dan OC (organzing comitte) MLB NU dengan yakin dan mantap akan melaksanakan MLB NU. Soal waktu dan tempat akan segera diputuskan dalam acara Pra MLB NU dalam waktu dekat ini," pungkas dia.
Sebelumnya Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dari Jawa Timur, Abdussalam Shohib alias Gus Salam mengatakan bahwa akar rumput mulai resah melihat PBNU yang dinilai melenceng jauh dari tugas utama, sehingga MLB PBNU bisa terjadi kapan saja.
Selanjutnya terbentuk Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama yang kemudian menyatakan telah menerima pengaduan, kritik, dan saran dari 28 provinsi, 326 kabupaten/kota, dan 11 Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU, yang memberikan dukungan agar MLB segera diselenggarakan.
Presidium melalui Konsolidasi Nasional Presidium MLB NU yang dilaksanakan di Cirebon, Jawa Barat, pada 8-9 September 2024, memutuskan meminta pemerintah membekukan SK kepengurusan Pengurus Besar NU.
Sementara di sisi lain Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada menegaskan tidak ada pengurus tingkat cabang dan wilayah yang terlibat dalam wacana penyelenggaraan MLB NU.
Latopada menyebut MLB NU itu merupakan isu yang digulirkan segelintir orang yang tak mempunyai legitimasi dalam kepengurusan PBNU. Dia pun menekankan struktur kepengurusan PBNU solid dan kokoh hingga ke bawah.(ant/bwo)
Load more