Menurutnya, pasar halal Jepang terus tumbuh, dengan nilai yang diproyeksikan mencapai lebih dari 68 juta USD pada 2024 dan pertumbuhan tahunan sebesar 6,3 persen.
Pertumbuhan ini kata Heri didorong oleh meningkatnya permintaan, baik dari komunitas Muslim setempat maupun meningkatnya jumlah wisatawan Muslim yang berkunjung ke Jepang.
“Berdasarkan sebuah studi pada 2021, lebih dari 1.000 perusahaan di Jepang telah memperoleh sertifikasi halal, dan hampir 30 persen konsumen Jepang telah menyatakan minat untuk mencoba produk halal,” tuturnya.
Namun jika disorot dari potensi pasar, iminat ini kata Heri terutama di kalangan generasi muda.
“HITO merupakan respons langsung terhadap permintaan yang terus berkembang ini,” katanya.
“Lembaga sertifikasi halal ini tidak hanya mematuhi standar halal global, tetapi juga mempertimbangkan kondisi lokal dan kearifan budaya Jepang yang unik,” sambung Heri.
Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sholahudin Al Ayub yang hadir melalui daring.
Load more