Kepada Media Korea, Pelatih Timnas Indonesia Blak-blakan Tak Mau Banyak Bicara soal Agama, Pantas Shin Tae-yong Dicintai Pemain
- PSSI
Ia pun membandingkan kultur agama dan budaya bagi masyarakat Korea Selatan tidak terlalu melekat daripada masyarakat Indonesia.
Pelatih usia 53 tahun itu juga telah mendapat informasi sebelum melatih Garuda bahwa penduduk Indonesia rata-rata penganut agama Islam sekitar 70-80 persen.
Hal itu membuat dirinya mengakui tidak ingin banyak berbicara soal agama terutama menekankan kepada para pemainnya.
Meski ia memperdulikan agama sebanyak satu persen bisa diliat dari kegiatan para pemain Garuda beragama Islam mendapat kesempatan umrah.
Ia memerintahkan pemain lokal dan satu naturalisasi, Ragnar Oratmangoen yang menganut agama Islam menyempatkan ibadah umrah di Tanah Suci.
Kegiatan belasan pemain Timnas Indonesia beribadah umrah sebelum Garuda melawan Arab Saudi di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dari situlah Shin Tae-yong tidak bisa menggabungkan agama bersanding dengan sepak bola.
Ia juga mencegah para pemain hanya demi kariernya bermain sepak bola harus meninggalkan kegiatan ibadahnya masing-masing.
Ia menyampaikan hal tersebut dari tolak ukur pemain penganut agama Islam tidak bisa meninggalkan ibadah shalat mereka.
Menurutnya, kegiatan ibadah terkhusus agama Islam sudah mutlak dan tidak dapat diubah agar disesuaikan dengan jadwal pertandingan Timnas Indonesia di setiap ajang kompetisi.
Terutama kegiatan ibadah shalat Jumat mengharuskan dirinya menghindari skuad Timnas Indonesia berfokus pada sepak bola di hari Jumat.
Ia menyampaikan pengakuannya saat dirinya berbicara ketika mendengar adzan maka sesi latihan berhenti selama 1-2 menit.
Shin Tae-yong mengedepankan toleransi agama ketika dirinya mendapat pengalaman saat menjadi asisten pelatih Timnas Korea Selatan yang dipimpin oleh pelatih asal Jerman, Uli Stielike.
Kala itu ia menjadi asisten pelatih Uli Stielike di Korea Selatan sejak 2014-2017.
Ia menceritakan kepada Media Korea Selatan tersebut bahwa budaya agamanya tidak pernah diperhatikan oleh Uli Stielike.
Hal ini membuat dirinya kesal dan mengambil alih pelatih kepala Korea Selatan dari Uli Stielike.
"Saya sangat sedih saat itu sehingga saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah melakukan itu jika saya ingin menjadi pelatih di negara lain," kata Shin Tae-yong.
Load more