Jakarta, tvOnenews.com-- Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen tengah melambung tinggi.
Bahkan dalam pemberitaan dan media sosial (Medsos) Ragnar Oratmangoen sudah sangat familiar. Hal ini beriringan dengan prestasinya yang juga buat kagum.
Belum lama ini, Ragnar Oratmangoen cetak gol dalam pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda mampu menahan Arab Saudi dengan skors 1-1.
Muncul perdebatan kalau gol tersebut milik dirinya atau Sandy Walsh. Pada akhirnya, FIFA mengkonfirmasi bahwa gol tersebut milik pria yang akrab disapa Wak Haji itu.
"FIFA konfirmasi gol milik Ragnar," tulus akun Instagram Timnas Indonesia.
Selain dikenal karena jago main bola, Wak Haji ini pun juga dikenal karena kisahnya yang termasuk pemain bola mualaf.
Aksinya yang mampu bobol gawang Arab Saudi, jadi momen pecahkan rekor setelah 28 tahun, sejak tahun 1996 baru lagi cetak gol.
dok.kolase/Timnas Indonesia
Kisah Mualaf
Disamping itu, kisah Mualaf dari Ragnar Oratmangoen juga dikenal.
Ragnar Oratmangoen mengaku sudah memutuskan untuk beragama Islam atau jadi mualaf saat diusia 15 tahun.
Tentu tak lepas dari peran lingkungan dan temannya, Wak Haji mengaku sering diajak ke Masjid.
"Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja juga teman saya yang beberapa kali membawa saya ke masjid," jelasnya.
Bahkan hal yang mengagetkan, Ragnar tidak lahir dari keluarga Islam, Wak Haji ini mengaku mayoritas beragama Nasrani.
dok.instagram/Ragnar
"Tapi setelah saya tumbuh dewasa saya memutuskan untuk memeluk Islam pada usia 15 tahun," jelas Pemain Timnas itu.
Sehubungan dengan ini, Ragnar Oratmangoen juga mengaku sudah terbiasa dan mampu berpuasa ramadhan secara full.
Hal ini, ia ungkapkan saat berbincang di podcast bersama Mamat Komika di YouTube Soccer77, dikutip pada Senin (9/9/2024).
"Apakah kamu menjalankan puasa selama di indonesia?," tanya Mamat
"Iya, saya puasa dan sangat suka itu kata," jawab Ragnar
"Apakah menjalankannya selama 30 hari?," tanya Mamat yang juga Mualaf
"Iya kenapa tidak, satu bulan saya menjalankannya," jelas Wak Haji
Dalam percakapan itu, Ragnar Oratmangoen mengatakan kalau benar puasa ramadhan memang harus full atau selama 30 hari (sebulan).
Hal ini membuat Mamat dan rekannya takjub, karena pemahaman Ragnar Oratmangoen soal Islam pun cukup baik, seperti puasa. Padahal dia pemain bola, masih mampu menjaga puasanya.
Dalam kesempatan yang sama, pemain bola darah Belanda ini, Ragnar Oratmangoen merasa lebih nyaman dan menyenangkan di Indonesia dibandingkan Belanda.
Ragnar Oratmangoen mengaku di sini bebas punya pilihan tanpa terbebani oleh frame orang lain dan toleransi baik.
"Indonesia mayoritas beragama islam, dan bagaimana pandangan kamu jika dibandingkan dengan eropa yang cukup bebas?," tanya Mamat.
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah mengjudge orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu. (klw)
waallahualam
Load more