tvOnenews.com - Sujud dalam shalat menjadi momen yang tepat untuk melantunkan doa.
Biasanya seseorang melantunkan doa untuk menyampaikan hajat ketika sujud terakhir dalam shalat.
Sujud terakhir dalam shalat berfungsi agar segala hajat langsung dikabulkan melalui pengamalan bacaan doa.
Almarhum Syekh Ali Jaber pernah menyampaikan ada amalan doa dari sunnah Rasulullah SAW bisa diamalkan agar hajat cepat diterima oleh Allah SWT dalam sujud terakhir shalat.
Almarhum Syekh Ali Jaber juga mengatakan bacaan doa sesuai sunnah Rasulullah SAW dalam sujud terakhir shalat ini bisa menggunakan bahasa Indonesia.
Ilustrasi seorang pria mengamalkan doa saat sujud terakhir dalam shalat. (Freepik)
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Muslim - Saluran Dakwah, Rabu (28/8/2024), almarhum Syekh Ali Jaber pernah menyampaikan doa yang bisa digunakan dalam shalat.
Almarhum Syekh Ali Jaber menjelaskan waktu saat melaksanakan shalat jangan disia-siakan.
Menurutnya, shalat sebagai bentuk terus meningkatkan ketakwaan dan pahala melalui beberapa amalan yang diterapkan di dalamnya.
Misalnya ada beberapa doa yang bisa menjadi bacaan amalan tambahan seseorang saat menunaikan shalat.
Terutama banyak yang mengetahui saat momen sujud terakhir sebaiknya harus mengucap banyak doa agar hajat yang dimiliki seseorang langsung didengar oleh Allah SWT.
Ia menjelaskan dari pandangan tersebut karena banyak yang menganggap sujud terakhir sebagai waktu terbaik dalam melantunkan doa.
Hal ini mengingatkan doa yang dilantunkan sebelum menyelesaikan shalat sebagai salah satu sunnah dalam sujud.
Almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu mengatakan biasanya seseorang bingung mengenai doa yang akan dibaca saat sujud terakhir.
Meski begitu, mereka mengetahui doa boleh dilantunkan saat sujud terakhir.
Almarhum mantan Imam Besar Masjid Nabawi sejak 13 tahun itu juga menyampaikan amalan doa yang boleh dibaca dengan bahasa Indonesia menjadi sunnah Rasulullah SAW.
Ia menuturkan bahwa, Rasulullah SAW menggunakan doa tersebut dalam sujud terakhir untuk selalu meminta perlindungan kepada-Nya.
Ia menambahkan bacaan doa ini membantu agar terhindar dari segala hal yang bisa menimbulkan syirik.
Ia menyampaikan hal tersebut lantaran hal-hal syirik sering disadari dan tidak diketahui manusia.
"Ini doa termasuk sangat bagus, Rasul sering membaca dalam sujudnya," ungkap almarhum Syekh Ali Jaber.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ
Allahumma inni a'uzubika an usyrika bika wa ana a'lamu wa astaghfiruka lima la a'lamu.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu agar aku tidak menyekutukan-Mu sedang aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas perbuatan yang tidak aku ketahui." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod)
Lanjut, almarhum mantan Juri di Hafiz Indonesia itu juga menjelaskan bahwa, seseorang boleh membaca doa lain di sujud terakhir dalam shalat.
Menurutnya, tidak ada ketentuan khusus mengenai bacaan doa saat sujud terakhir.
Ia menegaskan doa yang dilantunkan dalam sujud juga dibebaskan untuk menggunakan bahasa Arab maupun bahasa Indonesia.
Meski begitu, almarhum Syekh Ali Jaber menyarankan sebaiknya seseorang lebih mengutamakan bahasa Arab jika mengetahui bacaannya.
Kendati demikian, ia tidak mempermasalahkan saat seseorang menyampaikan keinginannya menggunakan bahasa Indonesia saat berdoa dalam sujud.
Ia menyampaikan hal tersebut agar seseorang bisa memahami makna kandungan dari doa yang dipanjatkan saat menyembah Allah SWT.
"Tapi ada hajat-hajat ada curhat, ada masalah yang kita hadapi tidak paham doa Bahasa Arab sesuai hajat kita," jelasnya.
"Boleh gak kita gunakan Bahasa Indonesia? Boleh kita gunakan Bahasa Indonesia," sambungnya.
Almarhum Syekh Ali Jaber juga mengingatkan ada bacaan sesuai tuntunan shalat yang tidak bisa diganti dengan bahasa Indonesia.
Ia mencontohkan bacaan dalam rukun shalat, seperti Al-Fatihah, bacaan dalam rukuk, i'tidal dan sebagainya tidak boleh diganti menggunakan bahasa.
"Kalau sudah tunaikan kewajibannya tersebut, selebihnya Anda bebas. Tapi saya lebih cenderung kepada doa berbahasa Arab. Kalau memang hafal dan bisa, boleh," ucapnya.
Namun, ia menyampaikan doa boleh dipakai di setiap sujud rakaat shalat meski keutamaan besarnya terdapat di rakaat terakhir.
"Kenapa kebanyakan di sujud terakhir? Mungkin dia khawatir kalau berdoa di setiap sujud, dia akan salah hitung," katanya.
"Makanya ada usulan agar doanya itu di terakhir," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(iwh/hap)
Load more