Jangan Keliru Lagi, Begini Cara Terbaik Menentukan Waktu Shalat Jamak, Walau Terhalang Kondisi, Kata Ustaz Adi Hidayat
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Shalat Jamak mempunyai waktu pelaksanaan yang dilakukan umat Muslim dalam kondisi tidak memungkinkan.
Biasanya umat Muslim mengerjakan shalat Jamak ketika sedang melakukan perjalanan jauh.
Hal ini membuat mereka harus melakukan shalat Jamak agar tidak meninggalkan salah satu pelaksanaan ibadah wajibnya dalam satu hari.
Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui cara mengatur dan menentukan waktu shalat Jamak karena tidak mengerti syaratnya.
Ustaz Adi Hidayat membagikan cara terbaik menentukan shalat Jamak saat waktu terdesak demi tetap menjaga ibadahnya sehari-hari.
![]()
Ilustrasi takbiratul ihram saat shalat Jamak dalam masjid di tengah kondisi perjalanan jauh. (Antara)
Lantas, bagaimana cara menentukan waktu shalat Jamak ketika sedang sibuk atau dalam perjalanan jauh? Ustaz Adi Hidayat menerangkan rinciannya.
Seperti apa Ustaz Adi Hidayat merincikan waktu shalat Jamak agar umat Muslim tidak keliru lagi dalam mengerjakannya? Mari simak penjelasannya di sini!
Dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Minggu (25/8/2024), Ustaz Adi Hidayat membahas tentnag shalat Jamak.
Mulanya Ustaz Adi Hidayat mendapat sebuah pertanyaan dari salah satu jemaahnya.
Jemaah tersebut bertanya perihal ketentuan shalat Jamak yang disebabkan karena jarak.
Ustaz Adi Hidayat pun mengawali jawabannya dengan mengartikan dari makna kandungan yang termaktub dalam shalat Jamak.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menuturkan shalat Jamak sebagai ibadah yang dilakukan dalam satu waktu.
Ia mencontohkan dua shalat fardhu' yang digabungkan dalam satu waktu disebut sebagai pelaksanaan Jamak.
Ia menyampaikan bahwa shalat Jamak ditentukan dengan takdim dan takhir.
Ia menuturkan takdim meliputi waktu pelaksanaan shalat fardhu' yang kedua dikerjakan pada shalat wajib pertama.
"Maka ada menggabungkan Dzuhur dengan Ashar, jika saya gabungkan Ashar ke Dzuhur dikerjakan di waktu Dzuhur maka diawalkan," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Pendakwah asal Pandeglang itu menyebutkan dari pelaksanaan di atas disebut takdim lantaran mendahulukan shalat fardhu' kedua di awal waktu.
"Dalam Bahasa Arab awal itu takdim atau didahulukan, maka jamak takdim," tuturnya.
Sebaliknya, ia mengabarkan jika pelaksanaan shalat fardhu' yang pertama dikerjakan pada waktu kedua maka dikenal takhir.
Load more