Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tb Ace Hasan Syadzily menjaring saran dan masukan dari jemaah terkait penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Hal itu dilakukan dengan mengirimkan surat kepada beberapa jemaah haji yang ada di Daerah Pilihannya (dapil).
Salah satu balasan diberikan oleh seorang jemaah haji asal Jawa Barat, Maman Suherman.
Dalam surat itu setidaknya ad lima poin yang disampaikan Maman Suherman melalui surat balasannya kepada Ace Hasan Syadzily.
Hal itu diawali dengan ucapan terima kasih atas surat yang telah dikirimkan perihal Pelaksanaan Ibadah Haji 2024.
“Pertama, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Agama (Kemenag) RI terutama Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat yang sudah bekerja keras melayani jemaah dengan baik,” tulis Maman.
Tahun ini, ada 27.213 jemaah haji asal Jawa Barat yang terbang melalui Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS) dalam 63 kelompok terbang (kloter). Selain itu, ada 12.918 jemaah Jawa Barat yang terbang melalui Embarkasi Kertajati (KJT) dalam 30 kloter.
Kedua, Maman menjelaskan mengenai pelaksanaan Ibadah Haji di tahun 2024, selama di Tanah Suci berkaitan transportasi tidak ada kendala.
“Konsumsi (Katering) alhamdulilah jemaah merasakan setiap waktu makan selalu tepat sesuai waktu bahkan merasa lebih dari cukup,” katanya.
Katanya, selama di Makkah, jemaah haji mendapat layanan transportasi bus salawat selama 24 jam.
“Bus ini mengantar jemaah (pergi pulang) dari hotel ke terminal terdekat di Masjidil Haram,” tulisnya.
Sebagai informasi, Kemenag menyiapkan lebih dari 400 armada bus dan 20 di antaranya adalah citybus dissabilitas dengan deck lebih rendah (tidak ada bagasi bawah), bisa dimiringkan (untuk loading penumpang), dan bisa langsung menaikkan kursi roda.
“Sementara terkait katering, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan makanan jemaah saat di Madinah, Makkah, dan puncak haji (Arafah-Muzdalifah-Mina),” katanya.
Selama berada di Makkah misalnya, total ada 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati oleh jemaah. Ini belum termasuk katering yang dibagikan saat Armuzna dan di Madinah.
“Ketiga, Pemondokan (Hotel selama di Madinah dan Mekah) bagi kami merasa aman dan nyaman. Keempat, Pemondokan di Arafah alhamdulilah tidak ada masalah,” tulisnya.
Kelima, sebagai bahan masukan: Pemondokan/tenda di Mina perlu dibenahi.
“Hal ini Kemenag RI perlu bernegosiasi kembali kepada Pemerintah Arab Saudi supaya dapat meningkatkan pelayanan terhadap Jamaah Haji Indonesia agar lebih nyaman dan tidak memaksakan kapasitas (jumlah) yang ditempati oleh para Jamaah Haji Indonesia,” tandasnya.
Sebagai informasi, Indonesia tahun ini mendapat kuota sebesar 221.000 jemaah.
Selain itu, ada tambahan sebesar 20.000 kuota sehingga totalnya menjadi 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Sementara area jemaah haji reguler di Mina hanya seluas 172.000 m2.
Sehingga, jika dibandingkan dengan jumlah jemaah reguler saat ini, rasionya setiap orang hanya dapat area seluas 80 cm2.
Tentu ini kondisi yang jauh dari ideal karena sangat padat.
Untuk itu, isu kepadatan di Mina terus mewarnai penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun, tidak hanya tahun ini. (put)
Load more